Network
Setengah dari kelompok melanjutkan terapi sendiri, sementara yang lain menambahkan latihan menulis sederhana: menulis surat untuk mengungkapkan rasa terima kasih.
Setelah tiga bulan, orang-orang yang diminta untuk melakukan latihan menulis menunjukkan kepekaan yang lebih besar terhadap perasaan syukur, dan otak mereka lebih terpengaruh olehnya.
Faktanya, bahkan berbulan-bulan setelah penelitian, kelompok menulis memiliki lebih banyak aktivitas terkait rasa syukur di otak mereka.
Baca Juga: 5 Strategi Efektif Mengurangi Lemak Tubuh, Berjalan dapat Membantu Membakar 50 Kalori Perhari
2. Rasa Syukur Meningkatkan Neurotransmitter
Studi lain pada tahun 2008 mengukur aktivitas otak pada subjek yang diminta untuk membayangkan sejumlah skenario yang berbeda - baik situasi di mana mereka melakukan sesuatu memicu perasaan bangga atau bersalah.
Atau situasi di mana seseorang melakukan sesuatu kepada mereka untuk memicu rasa terima kasih atau kemarahan.
Mereka menemukan bahwa rasa syukur mengaktifkan beberapa jalur otak, bahkan mempengaruhi bagian dari pusat penghargaan otak dan menyebabkan pelepasan bahan kimia "merasa baik" seperti serotonin dan dopamin.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Restoran Korean Food di Denpasar Bali
3. Rasa Syukur Juga Mengubah Tubuh
