Ketahui Jenis Paru-paru Bocor, Begini Gejala dan Penyebabnya

- 20 November 2020, 20:10 WIB
Ketahui Jenis Paru-paru Bocor, Begini Gejala dan Penyebabnya
Ketahui Jenis Paru-paru Bocor, Begini Gejala dan Penyebabnya /Pixabay

RINGTIMES BALI – paru-paru bocor ini dikenal dengan istilah pneumothorax dalam istilah medis. Pengidap paru-paru bocor ini tetap bisa bernapas, namun organ paru-parunya mengalami penurunan fungsi.

Sepasang paru-paru tiap orang berfungsi untuk menghirup oksigen yang dibutuhkan tubuh lalu disebarkan melalui aliran darah. Selain itu, paru-paru juga mengeluarkan gas karbondioksida keluar tubuh.

Ketika paru-paru bocor ini terjadi, maka fungsi organ tersebut menjadi terganggu, sehingga sel-sel tubuh tidak bisa memaksimalkan kinerjanya akibat kurangnya asupan oksigen yang diterima tubuh.

Baca Juga: Mudah Didapat, Berikut 5 Bumbu Dapur untuk Penyakit Paru-Paru

Penyebab paru-paru bocor ini terjadi ketika udara masuk ke ruang antara paru-paru dan dinding dada yaitu rongga pleura akibat robek atau pecahnya jaringan.

Hal tersebut dapat menggangu tekanan udara di dalamnya, sehingga menyebabkan paru-paru akan membengkak.

Penyebab bocornya paru-paru ini bisa berasal dari penyakit paru-paru yang telah dialami, cedera akibat olahraga atau kecelakaan, bantuan pernapasan dengan ventilator, atau bahkan perubahan tekanan udara yang dialami saat mendaki gunung. Dilansir dari laman Healthline.

Baca Juga: Coba Box Breathing, Teknik Pernapasan yang Bermanfaat Bagi Kesehatan

Pneumothorax atau paru-paru bocor terdiri dari 2 jenis yaitu pneumotoraks traumatis dan pneumotoraks non-traumatik.

Kedua jenis pneumotoraks ini dapat menyebabkan ketegangan paru-paru bila tekanan udara di sekitar paru meningkat. Pneumotoraks tegang sering terjadi pada kasus trauma dan membutuhkan perawatan medis darurat.

  1. Pneumotoraks traumatis

Pneumotoraks traumatis terjadi setelah beberapa jenis trauma atau cedera terjadi pada dinding dada atau paru-paru. Ini bisa berupa cedera ringan atau signifikan.

Baca Juga: Asma Kambuh, Resep Ekonomis dari Ramuan Bumbu Dapur Ini Dapat Mengatasinya

Trauma dapat merusak struktur dada dan menyebabkan udara bocor ke dalam rongga pleura.

Dilansir dari laman Healthline, beberapa contoh cedera yang dapat menyebabkan pneumotoraks traumatis meliputi:

  • trauma di dada akibat kecelakaan kendaraan bermotor
  • tulang rusuk yang patah
  • pukulan keras ke dada dari olahraga seperti sepak bola
  • luka tusuk atau luka tembak di dada

Beberapa prosedur medis seperti penggunaan ventilator, biopsi paru-paru, atau CPR juga dapat merusak paru-paru.

Baca Juga: Pengobatan di Rumah Penyakit Radang Paru-paru, Konsumsi 8 Jenis Makanan Ini

Perubahan tekanan udara dari mendaki gunung juga dapat menyebabkan pneumotoraks traumatis.

Perubahan ketinggian dapat menyebabkan volume udara berkembang di paru-paru dan kemudian pecah. Hal tersebut yang menyebabkan paru-paru bocor.

  1. Pneumotoraks non-traumatik

Jenis pneumotoraks ini tidak terjadi setelah cedera. Sebaliknya, itu terjadi secara spontan, itulah sebabnya ia juga disebut sebagai pneumotoraks spontan.

Baca Juga: Konsumsi Buah Mentimun, Dapat Menjadi Alternatif Obat Radang Ginjal

Pneumotoraks spontan terdiri dari dua jenis yaitu primer dan sekunder. Pneumotoraks spontan primer (PSP) terjadi pada orang yang tidak mengidap penyakit paru-paru, seringkali menyerang pria muda yang bertubuh tinggi dan kurus.

Sedangkan pneumotoraks spontan sekunder (SSP) cenderung terjadi pada orang tua dengan masalah paru-paru yang diketahui.

Gejala-gejala yang muncul pada pneumotoraks yaitu

  • sakit nyeri dada yang parah
  • sesak napas atau dispnea
  • keluar keringat dingin
  • sesak napas
  • mengalami sianosis (terdapat bagian tubuh yang membiru)
  • detak jantung yang cepat

Baca Juga: Kenali Jenis Virus Hepatitis C, Simak 5 Fakta Berikut Ini

Gejala pneumotoraks traumatis sering kali disebabkan saat terjadi trauma atau cedera dada. Gejala yang ditimbulkan biasanya parah dan dapat menimbulkan komplikasi yang berpotensi fatal seperti serangan jantung, gagal napas, syok, bahkan kematian.

Sedangkan timbulnya gejala pneumotoraks spontan biasanya terjadi saat istirahat. Biasanya, serangan nyeri dada yang tiba-tiba merupakan gejala pertamanya.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x