7 Makanan Terburuk Penyebab Kanker, Hindari Kentang Goreng

- 4 April 2021, 14:22 WIB
Ilustrasi kentang goreng
Ilustrasi kentang goreng /Pixabay.com/Pexels/

RINGTIMES BALI - Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang ada di dunia. Terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Dari genetik hingga kebiasaan merokok dapat menyebabkan kanker. Bahkan pola makan dapat berpengaruh pada risiko kanker.

Dilansir Ringtimes Bali dari thehealthy, terdapat beberapa makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, di antaranya:

1. Makanan olahan

Makanan olahan dapat mengganggu kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan karena kandungan di dalamnya. Yakni gula, natrium, lemak jenuh, dan bahan kimia.

Di mana kandungan ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Baca Juga: 7 Manfaat Kunyit bagi Tubuh, Salah Satunya Mencegah Kanker

Baca Juga: 6 Manfaat Berhenti Makan Daging Merah, Bisa Mencegah Kanker

Peneliti menemukan bahwa peningkatan konsumsi makanan olahan sebesar 10 persen sama dengan meningkatkan risiko kanker sebesar 12 persen.

Sehingga, baik untuk mengurangi konsumsi makanan olahan, untuk mencegah kanker.

2. Kentang goreng

Kentang yang dipanaskan baik digoreng atau dipanggang hingga menjadi garing, dapat bersifat karsinogenik.

Hal ini terjadi karena kandungan akrilamida pada kentang. Yakni bahan kimia yang muncul saat makanan bertepung dimasak dengan suhu tinggi.

Pati yang dipanaskan dengan suhu tinggi memiliki jumlah toksin yang tinggi. Di mana dapat meningkatkan risiko kanker dan mempengaruhi sistem saraf dan reproduksi.

Baca Juga: 7 Penyebab Kanker Paru-paru Selain Rokok, Waspada Polusi Udara

Baca Juga: 6 Manfaat Alpukat, Menurunkan Risiko Kanker

Baca Juga: 8 Makanan Terbaik Pencegah Kanker

3. Alkohol

Peneliti menemukan bahwa rutin minum alkohol setiap harinya, dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 5 persen, risiko kanker orofaring hingga 17 persen, dan risiko kanker esofagus hingga 30 persen.

Dalam hal ini, semakin banyak konsumsi alkohol, maka risiko kanker pun semakin meningkat.

Selain itu, peneliti juga menemukan 5 persen kanker baru dan 6 persen kematian akibat kanker di seluruh dunia, disebabkan karena kanker.

4. Daging gosong

Peneliti menyebutkan bahwa daging panggang atau bakar dapat merusak DNA.

Dalam hal ini, memasak daging dengan suhu tinggi di atas api terbuka menggoreng menghasilkan dua bahan kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker.

Yakni amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Mengonsumsinya dapat meningkatkan risiko terkena kanker pankreas hingga 60 persen.

5. Daging merah dan olahan

Terlalu banyak konsumsi daging dapat membahayakan kesehatan. Hal ini berlaku pada setiap daging. Baik daging merah maupun daging olahan.

Peneliti menyebutkan bahwa daging yang telah diasinkan, diawetkan, dan difermentasi bersifat karsinogen.

Mengonsumsi daging seberat 50 gram, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal sebesar 18 persen.

Selain itu, ditemukan bahwa mereka yang rutin makan daging merah memiliki tingkat lebih tinggi terkena kanker usus besar bagian distal.

Sehingga baik untuk Anda untuk mengurangi konsumsi daging yang dibakar, baik daging merah maupun olahan.

6. Kopi panas

Peneliti menyebutkan bahwa mengonsumsi kopi dengan suhu yang sangat tinggi  dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Hal ini terjadi karena cairan panas yang melalui tenggorokan dapat menyebabkan perkembangan tumor.

Sehingga baik untuk menghindari konsumsi kopi dengan suhu yang terlalu panas.

7. Permen

Peneliti menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi banyak manisan, dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 27 persen.

Hal ini terjadi karena saat glukosa dan insulin meningkat, maka kadar estrogen pun meningkat. Di mana tingginya hormon ini dapat memicu kanker payudara.

Selain itu, ditemukan bahwa gula merangsang pertumbuhan tumor. Sel kanker membutuhkan banyak energi cepat untuk tumbuh.

Sehingga sel ini pun mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi. Mengonsumsi manisan sama dengan memberi makan sel kanker.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah