Kandungan jahe diantaranya paradol, gingerol, asetil turunan gingerol, gingerdiols, shogaols, 3-dihydroshogaols, diarylheptanoids, dan turunan metil eter dari beberapa senyawa ini.
Kandungan gingerol dalam jahe merupakan senyawa dominan yang menghambat sebagian besar efek antidiabetik.
Ketika seseorang tidak makan (puasa) selama berjam-jam, kadar glukosa akan turun rendah.
Baca Juga: Lakukan Olahraga Yoga bagi Penderita Diabetes, Efektif untuk Dicoba
Hormon yang disebut glukagon dilepaskan oleh pankreas untuk merangsang pelepasan glukosa yang tersimpan di hati untuk menyeimbangkan kekurangan glukosa dalam tubuh.
Pelepasan glukosa yang terjadi, maka tubuh akan mengeluarkan insulin untuk menyeimbangkan kadar gula dalam tubuh.
Karena penderita diabetes mengalami penurunan produksi insulin atau ketidakmampuan insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi, akibatnya glukosa darah tetap tinggi di dalam tubuh.
Baca Juga: Feng Shui, Kaki Menghadap Pintu Saat Tidur Benarkah Berarti Buruk, Ini Penjelasannya
Memiliki kadar gula antara 100 hingga 125 mg/dL merupakan tanda pradiabetes sedangkan di atas 126 mg/dL atau lebih tinggi berarti diabetes. Glukosa darah puasa di bawah 100 mg/dL masih dianggap normal.
Menurut penelitian, konsumsi bubuk jahe selama 12 minggu (2 gram per hari) dapat menurunkan glukosa darah puasa secara signifikan.