Ketahui Warna Keputihan Selama Kehamilan, Berbahaya atau Tidak?

22 November 2020, 14:43 WIB
Ilustrasi ibu hamil. /Pixabay/Pexels/freestock.org

RINGTIMES BALI – Gejala-gejala tertentu pasti akan timbul saat hamil dan seiring perkembangan janin di dalam rahim.

Selama kehamilan, tubuh akan mengalami berbagai perubahan seperti payudara membengkak, pembuluh darah biru di payudara, penambahan berat badan, dan masih banyak gejala lainnya.

Gejala keluarnya keputihan mungkin juga dialami ibu hamil tertentu. Peningkatan keputihan adalah salah satu tanda awal kehamilan dan terus berlanjut selama kehamilan.

Baca Juga: Tips Agar Persalinan Normal bagi Ibu Hamil, Berikut Caranya

Kehamilan menyebabkan perubahan pada keputihan yang dapat bervariasi dalam warna, tekstur, volume dan ketebalan.

Keputihan adalah kejadian biologis normal pada wanita dan berubah dari waktu ke waktu. Ketika terjadi pada wanita hamil, hal itu adalah normal untuk mengalami peningkatan keputihan.

Keputihan yang sehat disebut juga leukore. Biasanya, berwarna putih jernih atau putih susu dan tidak berbau tidak sedap.

Baca Juga: 14 Tanda Saat Hamil Bayi Laki-laki atau Perempuan

Peningkatan jumlah keputihan ini disebabkan oleh kadar hormon estrogen yang lebih tinggi dan perubahan pada serviks selama kehamilan.

Volume keputihan yang meningkat selama kehamilan berguna untuk menurunkan risiko infeksi vagina dan rahim.

Keputihan selama minggu-minggu terakhir kehamilan akan menjadi berwarna merah muda. Lendirnya lengket dan memiliki tekstur seperti jeli.

Baca Juga: 5 Tanda Kehamilan yang Aneh, Hal ini Wajar apa Tidak Ya...

Hal itu menandakan bahwa tubuh ibu hamil sedang mempersiapkan persalinan. Namun, sebagian wanita hamil juga menemukan warna keputihan yang berbeda selama kehamilan, yang mungkin mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.

Terdapat perbedaan-perbedaan tertentu antara keputihan normal dan tidak normal. Seperti yang dilansir dalam laman Boldsky, berikut beberapa perbedaan warna keputihan normal dan tidak yaitu,

  1. Bening atau putih susu

Cairan keputihan yang sehat dan normal memiliki warna putih jernih atau putih susu dan memiliki bau yang ringan.

Baca Juga: Deteksi 10 Tanda Kehamilan Dini, Wanita Wajib Ketahui

Wanita yang sedang hamil dan belum mencapai kehamilan cukup bulan (sekitar 40 minggu) harus berkonsultasi dengan dokter jika mengalami peningkatan keputihan bening yang menjadi kental dan bertektur seperti jeli. Perubahan ini kemungkinan mengindikasikan persalinan prematur.

  1. Putih dan kental

Keputihan yang menggumpal dan berwarna putih atau putih pudar, hal ini mungkin mengindikasikan adanya infeksi jamur.

Infeksi jamur sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal dapat mengganggu keseimbangan pH vagina. Gejala infeksi jamur termasuk gatal pada vagina, rasa terbakar dan nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual.

Baca Juga: Wajib Tahu, 5 Manfaat Konsumsi Kangkung untuk Ibu Hamil

  1. Hijau atau kuning

Apabila keputihan yang dialami berwarna kuning kehijauan, hal itu berarti mengalami infeksi menular seksual (IMS), seperti trikomoniasis atau klamidia.

Infeksi menular seksual (IMS) ini dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan yang dapat mempengaruhi ibu dan janin. Jadi disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika terlihat cairan keputihan yang berwarna hijau atau kuning.

  1. Cokelat

Keputihan yang terlihat berwarna coklat, itu menandakan gejala awal kehamilan. Hal ini terjadi karena darah lama yang keluar dari tubuh dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.

Baca Juga: Coba Box Breathing, Teknik Pernapasan yang Bermanfaat Bagi Kesehatan

Namun, bila mengalami keputihan berwarna coklat tua, hal ini harus diwaspadai dan berkonsultasilah dengan dokter kandungan.

  1. Abu-abu

Apabila keputihan yang dialami berwarna abu-abu, itu mungkin mengindikasikan infeksi vagina yang disebut bakterial vaginosis (BV).

Hal itu terjadi sebagai akibat dari perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Pada kehamilan, bacterial vaginosis (BV) dapat meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, korioamnionitis, dan komplikasi pascapartum seperti endometritis dan infeksi luka.

Baca Juga: Pahami Stadium Penyebaran Kanker dari Dua Tipe Kanker Paru-paru

  1. Merah

Seperti yang dilansir Boldsky, dalam penelitian menunjukkan bahwa antara 7 hingga 24 persen wanita mengalami pendarahan selama awal kehamilan.

Akan tetapi, apabila mengalami pendarahan hebat yang mengandung gumpalan dan juga kram serta sakit perut, kemungkinan hal ini menandakan keguguran.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Boldsky

Tags

Terkini

Terpopuler