Stres Dapat Menyebabkan Diare dan Penyakit Kronis Lainnya

16 Februari 2021, 20:00 WIB
Stres Dapat Menyebabkan Penyakit Kronis Berbahaya /Pixabay/ Free-Photos

RINGTIMES BALI - Stres pernah dialami hampir oleh semua usia dan semua kalangan. Stres dapat memicu hal-hal yang kurang menyenangkan, salah satunya diare.

Para dokter dan peneliti telah menemukan hubungan yang kuat antara stres yang dirasakan seseorang dalam pikirannya dan pengaruhnya terhadap tubuh mereka, termasuk perut dan usus. Sehingga pada sebagian orang bisa menyebabkan diare.

Tubuh secara alami terhubung untuk merespons stres. Saat merasa cemas, otak mengirimkan sinyal ke tubuh melalui sistem saraf simpatis.

Baca Juga: Simak 4 Kebiasaan Sederhana yang Dapat Menghilangkan Stres

Dilansir ringtimesbali.com dari laman Healthline, situasi stres dapat menyebabkan kram usus, yang kemudian bisa menyebabkan diare. Perut dan usus memiliki sistem saraf enterik. Sistem saraf ini merespons hormon stres yang dilepaskan tubuh.

Stres memicu pelepasan hormon yang memberi sinyal pada sistem enterik untuk memperlambat mobilitas atau pergerakan di perut dan usus kecil.

Hormon tersebut juga memicu lebih banyak gerakan di usus besar sebagai respons tubuh untuk mencoba mengeluarkan racun yang berbahaya di dalam tubuh. Namun hal tersebut bisa mengakibatkan diare.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Baik untuk Mencegah Rambut Rontok, Salah Satunya Hindari Stres

Seseorang biasanya mendapatkan efek fisik dari stres dengan berbagai hal. Beberapa orang selalu mengalami sakit perut atau kram perut. 

Selain itu, ada juga yang mengalami gejala lainnya seperti kehilangan nafsu makan, kesulitan tidur, kelelahan, masuk angin, dan penurunan berat badan.

Sedangkan stres kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang dan serius, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Makanan Sehat untuk Mengatasi Stres hingga Depresi

Stres dapat berdampak terutama pada orang dengan sindrom iritasi usus besar (IBS). Para peneliti telah menemukan bahwa orang dengan IBS memiliki dua titik yang lebih rentan terhadap stres.

Usus tampaknya bereaksi lebih cepat dan lebih merespons stres daripada orang yang tidak menderita IBS.

Penelitian memperkirakan bahwa 50 hingga 90 persen orang yang menerima perawatan untuk IBS juga mengalami kecemasan atau depresi. Orang dengan IBS seringkali mendapat manfaat dari minum obat untuk mengurangi stres dan kecemasan .

Stres juga dapat berdampak besar pada orang dengan gangguan radang usus (IBD) seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Karena kondisi ini dapat merusak usus, penting untuk menghindari flare-up jika memungkinkan.

Baca Juga: Simak 4 Kebiasaan Sederhana yang Dapat Menghilangkan Stres

Selain diare, banyak sekali dampak dari stres. Beberapa penyakit kronis juga termasuk di dalamnya. Sehingga penting sekali bagi kita untuk menghindari stres, agar terhindar dari risiko penyakit-penyakit lainnya.***

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler