Jangan Sepelekan, Keringat Berdampak Serangan Jantung dan Penyakit Mematikan

19 Desember 2020, 09:15 WIB
ilustrasi bahaya keringat /PIXABAY/un-perfekt

RINGTIMES BALI - Keringat kerap keluar dari dalam tubuh jika kita sedang berolahraga atau sedang kepanasan. Bahkan ketika kita makan pedas pun pasti berkeringat.

Lantas pernahkah kamu berkeringat padahal kamu sedang tidak melakukan aktivitas itu?

Jika kondisi berkeringat disertai sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar-debar, sakit kepala atau pusing segeralah berkonsultasi dengan dokter karena keringat dingin bersamaan dengan gejala di atas dapat mengindikasikan serangan jantung.

Baca Juga: Kaki Bengkak Akibat Asam Urat, Jangan Anggap Sepele Segera Lakukan Ini

Hal ini diungkapkan Dokter di Westmed Medical Group, Yonkers, New York, Nicolas Pantaleo.

Dikutip ringtimesbali.com dari ANTARANEWS, Sabtu, perasaan stres misalnya karena pekerjaan, semua emosi yang Anda rasakan meningkatkan suhu tubuh sehingga pemicu terjadinya keringat.

"Mengontrol kecemasan dapat membantu dalam situasi ini, terutama teknik relaksasi yang mengurangi kekhawatiran," kata Pantaleo.

Berikut penyebab berkeringat yang dialami secara tidak biasa :

Baca Juga: Yuk, Cegah Diabetes pada Anak dengan Deteksi Dini Berikut Ini

- Kondisi hiperhidrosis yang ditandai dengan keringat berlebih. Menurut Pantaleo, orang dengan hiperhidrosis biasanya berkeringat sekitar empat sampai lima kali lebih banyak daripada orang lain.

- Berkeringat yang tidak terkendali pada bagian tubuh seperti ketiak, kaki, tangan dapat terjadi dengan sendirinya atau akibat kondisi medis setiap seminggu sekali dan biasanya sering dimulai sebelum usia 25 tahun, menurut International Hyperhidrosis Society.

- Keringat akibat kondisi kesehatan umumnya dimulai pada masa dewasa, saat tidur dan gejalanya bisa jadi akibat diabetes, menopause, hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif), asam urat, rheumatoid arthritis atau bahkan limfoma.

Baca Juga: Kontrol Diabetes Anda dengan 16 Makanan Terbaik Ini, Salah satunya Telur

- Penyebab lainnya bisa karena obat yang Anda konsumsi. Beberapa obat dapat bekerja pada bagian tertentu dari otak dan sistem saraf Anda, misalnya :

1. obat antidepresan
2. antibiotik dan antivirus tertentu
3. kortikosteroid
4. obat tiroid
5. insulin.

Bedanya berkeringat akibat obat ini dengan keringat pada umumnya, ialah cenderung terjadi di seluruh tubuh Anda atau tidak terpusat hanya di tangan atau kaki.

Baca Juga: Simak, 10 Minuman Ini Aman Dikonsumsi dan Efektif sebagai Pembersih Ginjal dan yang lainnya

Jadi, kapan harus ke dokter? Jika tidak ada masalah medis yang mendasarinya, Anda mungkin tidak perlu mencari bantuan ahli medis.

"Jika keringat tidak mengganggu Anda, Anda tidak perlu melakukan apa pun," ujar Pantaleo.***

 

 

 

 

 

 

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler