Cara Ampuh Memberikan Sex Education pada Balita dan Anak Sekolah Dasar

12 Desember 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi ibu menyanyangi anaknya. /Pixabay.com/PublicDomainPictures

RINGTIMES BALI – Dilansir dari laman Healthline, berikut cara memberika sex education pada balita dan anak-anak sekolah dasar.

1. Ajarkan Kosakata yang Benar Sejak Dini

Pendidikan seks harus dimulai segera setelah anak-anak memahami konsep dasar di baliknya. Bagaimana untuk memulainya? Memberi anak kita kosakata ilmiah yang benar untuk mendeskripsikan bagian tubuh mereka, termasuk kata-kata seperti:

  • vulva
  • vagina
  • penis
  • testis
  • dubur

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Ada dua alasan utama untuk menjauh dari kata-kata kode dan bahasa gaul. Pertama dan terpenting, menciptakan seseorang yang tidak malu untuk berbicara tentang tubuh mereka dengan orang tua, khususnya ketika ada yang menyentuh tanpa izin.

Kedua, untuk membentuk remaja masa depan yang tidak takut berkomunikasi secara terbuka dan jelas dengan pasangan romantis mereka.

2. Ajarkan Otonomi Tubuh dan Kemandirian

Langkah bersamaan pada usia ini adalah untuk mengajari anak-anak kita otonomi tubuh. Konsep bahwa seseorang memiliki kendali atas apa yang terjadi pada tubuhnya, termasuk siapa yang dapat menyentuhnya.

Baca Juga: Manakah yang Benar, Mengonsumsi Pisang Sebelum atau Sesudah Olahraga

Hormati keinginan anak kita dalam hal pelukan, ciuman, rangkulan, dan gelitikan. Satu-satunya alasan adalah dalam masalah keamanan. Misalnya, jika seorang anak perlu dicegah untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.

Contoh besar di sini adalah bahwa mereka tidak dipaksa untuk memeluk dan mencium siapa pun, bahkan nenek. Anak-anak harus memilih tingkat kontak mereka berdasarkan tingkat kenyamanan mereka.

Jangan menggelitik anak kita ketika mereka meminta kita untuk berhenti, kecuali jika itu dalam parameter yang jelas dari sebuah permainan.

Baca Juga: Masalah Menumpuk, Musik Adalah Teman Terbaik Zodiak Ini

Mereka harus memahami dengan jelas dan mengharapkan bahwa ketika seseorang mengatakan tidak untuk kontak tubuh, permintaan itu harus segera dihormati.

Selain memberi tahu anak kita bahwa mereka harus memilih ketika seseorang menyentuh mereka, kita juga harus mulai mengajari mereka bahwa persetujuan berlaku dua arah. Ajari mereka untuk bertanya kepada teman mereka apakah mereka suka dipeluk sebelum berpelukan.

3. Bicarakan Tentang Persetujuan dengan Teman dan Keluarga

Bagian penting dari mengajarkan otonomi tubuh pada usia ini juga mendidik teman dan keluarga kita tentang batasan juga. Dengan cara ini nenek tidak tersinggung saat dia tidak mendapatkan ciuman.

Baca Juga: Patut Bersyukur, Zodiak Ini Sangat Beruntung dan Diprediksi Naik Jabatan

Dia harus tahu bahwa cucu-cucunya tidak harus memeluk dan menciumnya atau duduk di pangkuannya dan kita dapat mengajari bahwa beliau dapat menawarkan alternatif.

Saat kita mengajari anak kita otonomi tubuh, kita tidak hanya mengajari mereka untuk mengatakan tidak. Kita juga mengajari mereka banyak keterampilan yang berhubungan dengan persetujuan, seperti menggantikan pelukan dengan tos.

4. Ajarkan Pentingnya Pelaporan

Potongan teka-teki pendidikan terakhir untuk anak-anak kecil adalah mengajari mereka bahwa jika seseorang melanggar otonomi tubuh mereka, atau menyentuh mereka di area pribadi, sangat penting untuk memberi tahu orang dewasa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 2021, Meramalkan Gemini Jatuh Cinta pada Orang yang Tidak Disuka

Seiring bertambahnya usia anak kita, kita dapat menjelaskan bahwa orang tertentu mungkin memiliki tingkat akses yang berbeda ke tubuhnya.

Misalnya, tidak masalah jika ibu memeluk kita, asalkan bukan orang asing. Tidak apa-apa untuk bersalaman dan berpelukan dengan seorang teman selama kita berdua menyetujuinya.

Sekali lagi, ini bukan pelajaran yang harus diberikan sekali, tapi pelajaran yang harus disertai dengan pengingat dan diskusi dari waktu ke waktu.

Baca Juga: 8 Seafood Kaya Omega 3 Bermanfaat untuk Perkembangan Otak Anak, Cek Daftarnya

Banyak anak tahu bahwa jika orang asing menyentuh mereka secara seksual harus segera dilaporkan kepada orang dewasa yang mereka percayai.

Namun, lebih sedikit remaja yang memahami pentingnya melaporkan pelanggaran persetujuan dengan teman sebaya.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler