5 Tips Mencegah Lonjakan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes

6 Desember 2020, 20:53 WIB
5 Tips Mencegah Lonjakan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes /Pixabay / TesaPhotography

RINGTIMES BALI – lonjakan gula darah dapat terjadi ketika gula darah naik dan kemudian turun tajam setelah makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat berisiko tinggi bagi penderita diabetes.

Dalam jangka pendek, lonjakan tersebut bisa menyebabkan kelesuan dan kelaparan. Seiring waktu, tubuh mungkin tidak dapat menurunkan gula darah secara efektif sehingga dapat menyebabkan diabetes tipe 2.

Diabetes adalah masalah kesehatan yang kian meningkat. Faktanya, 29 juta orang Amerika menderita diabetes, dan 25% dari mereka bahkan tidak tahu bahwa sedang mengidapnya.

Baca Juga: 14 Jenis Sayuran Terbaik yang Harus Dikonsumsi dalam Diet Diabetes 2020

Lonjakan gula darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung ataupun stroke.

Melansir dari laman Healthline, beberapa tips sederhana berikut dapat mencegah lonjakan kadar gula dalah darah diantaranya,

  1. Lakukan diet rendah karbohidrat

Karbohidrat yang berlebih dapat menyebabkan kadar gula darah naik. Ketika seseorang memakan karbohidrat, maka karbohidrat tersebut akan dipecah menjadi gula sederhana. Gula tersebut kemudian kan masuk ke aliran darah.

 Baca Juga: 4 Jenis Jus yang Baik dan Aman Dikonsumsi bagi Penderita Diabetes

Ketika kadar gula darah naik, pankreas melepaskan hormon yang disebut insulin yang berfungsi untuk menyerap gula dari darah. Akibatnya, dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi turun.

Akan tetapi apabila hormon insulin yang dihasilkan pankreas tidak bekerja dengan baik, maka gula darah menjadi tidak terkontrol.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dapat membantu mencegah lonjakan gula darah.

 Baca Juga: Konsumsi Jamur Baik bagi Penderita Diabetes, Begini Resepnya

Diet makanan yang rendah karbohidrat juga memiliki manfaat tambahan yaitu membantu penurunan berat badan, yang juga dapat mengurangi lonjakan gula darah.

  1. Lebih sedikit makan-makanan cepat saji

Karbohidrat olahan hampir tidak memiliki nilai gizi dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan.

karbohidrat olahan atau dikenal sebagai makanan cepat saji adalah makanan yang mengandung kalori tinggi dan rendah nutrisi penting lainnya.

 Baca Juga: Kadar Gula Darah Tinggi Akibat Diabetes Bisa Turunkan Gairah Seks

Beberapa sumber makanan cepat saji yang umum adalah roti putih, nasi putih, soda, permen, sereal sarapan, dan makanan penutup.

Karbohidrat olahan dikatakan memiliki indeks glikemik tinggi karena sangat mudah dan cepat dicerna oleh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

Dalam penelitian observasional besar terhadap lebih dari 91.000 wanita menunjukkan bahwa diet tinggi karbohidrat indeks glikemik tinggi dikaitkan dengan peningkatan diabetes tipe 2.

 Baca Juga: 6 Minuman Terbaik untuk Mengontrol Diabetes, Cek Resepnya 2020

Lonjakan gula darah setelah makan-makanan indeks glikemik tinggi dapat meningkatkan rasa lapar sehingga dapat menyebabkan makan berlebih dan penambahan berat badan.

Indeks glikemik pada karbohidrat bervariasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal termasuk kematangan ataupun karbohidrat dimasak atau cepat saji.

Umumnya, makanan gandum utuh memiliki indeks glikemik lebih rendah, seperti halnya kebanyakan buah-buahan, sayuran tidak bertepung, dan polong-polongan.

 Baca Juga: Penyakit Diabetes Diprediksi Sembuh dalam Seminggu, Lakukan Diet Ketogenik Ini

  1. Kurangi asupan gula

Rata-rata orang Amerika mengonsumsi 22 sendok teh (88 gram) gula tambahan per hari. Hal itu sama halnya dengan sekitar 350 kalori.

Beberapa di antaranya ditambahkan sebagai gula pasir, sebagian besar berasal dari makanan olahan dan siap saji, seperti permen, kue, dan soda.

Tubuh akan memecah gula sederhana ini dengan sangat mudah. Hal ini akan  menyebabkan lonjakan gula darah secara seketika. Dalam penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi gula dikaitkan dengan pengembangan resistensi insulin.

 Baca Juga: Khasiat Jahe untuk Mencegah dan Mengontrol Penyakit Diabetes dan Komplikasinya

Hal ini terjadi ketika sel gagal merespons terhadap pelepasan insulin sehingga mengakibatkan tubuh tidak dapat mengontrol gula darah secara efektif

Pada 2016, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, mengubah cara pelabelan makanan. Makanan sekarang harus menampilkan jumlah gula tambahan yang dikandungnya dalam gram dan sebagai persentase dari asupan maksimum harian yang direkomendasikan.

  1. Jaga berat badan yang sehat

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat membuat tubuh lebih sulit menggunakan insulin dan mengontrol kadar gula darah.

Hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi. Terdapat banyak bukti yang mengaitkan obesitas dengan resistensi insulin dan perkembangan diabetes tipe 2.

Baca Juga: Ketahui 4 Gejala Diabetes pada Wanita yang Perlu Diwaspadai

Di sisi lain, penurunan berat badan telah terbukti meningkatkan kontrol gula darah. Dalam penelitian, 35 orang gemuk kehilangan rata-rata 14,5 pon (6,6 kg) selama 12 minggu ketika menjalani diet 1.600 kalori sehari. Gula darah mereka turun rata-rata 14%.

  1. Latihan olahraga secara rutin

Olahraga dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah dengan meningkatkan sensitivitas sel terhadap hormon insulin.

Olahraga juga menyebabkan sel otot menyerap gula dari darah, membantu menurunkan kadar gula darah. Baik olahraga intensitas tinggi maupun intensitas sedang terbukti dapat mengurangi lonjakan gula darah.

 Baca Juga: Mudah dan Tanpa Biaya, 3 Tips untuk Mencegah Penyakit Diabetes Tipe 2

Dengan berolahraga ketika perut kosong atau penuh bisa berdampak pada kontrol gula darah. penelitian menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan sebelum sarapan mengontrol gula darah lebih efektif daripada olahraga yang dilakukan setelah sarapan.

Selain itu, meningkatkan olahraga juga memiliki manfaat tambahan untuk membantu penurunan berat badan serta untuk memerangi lonjakan gula darah.

Dengan demikian, aktivitas olahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan merangsang sel untuk mengeluarkan gula dari darah.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler