Protokol Tatanan Kehidupan Bali Era Baru di RSBM Bali

- 29 Juli 2020, 07:00 WIB
Direktur RSUD Bali Mandara, dr Gede Bagus Darmayasa.
Direktur RSUD Bali Mandara, dr Gede Bagus Darmayasa. /RINGTIMES BALI

RINGTIMES BALI - RSUD Bali Mandara berkomitmen mewujudkan pelayanan yang aman dan nyaman untuk pasien dan seluruh penghuni rumah sakit. Dalam pemberian pelayanan kepada pasien, RSBM juga melakukan beberapa adaptasi sesuai protokol kesehatan tatanan hidup Bali era baru.  

Direktur RSUD Bali Mandara, dr Gede Bagus Darmayasa menyampaikan, RS Bali Mandara khususnya melayani pasien covid-19 maupun pasien non covid-19.

Dari awal sudah berkomitmen untuk melaksanakan adaptasi kebiasaan baru agar terciptanya suatu tatanan hidup Bali era baru pelayanan kesehatan, yaitu pemberian pelayanan kesehatan yang aman buat pasien dan penghuni rumah sakit dengan melaksanakan berbagai protokol kesehatan.

Adapun protokol tatanan kehidupan era baru di RSBM di antaranya mewajibkan semua pasien, pendamping, pengunjung dan seluruh pegawai rumah sakit untuk memakai masker dan cuci tangan pakai sabun, sebelum masuk dan sesudah keluar dari gedung rumah sakit.

Atau memakai hand sanitizer setiap kontak dengan area rumah sakit dan setiap akan menyentuh area wajah.

Baca Juga: Si Wulan Keciduk Polisi Kedapatan Menyimpan Sabu Dibagasi Motornya

Selain itu, RSBM sudah menentukan jalur masuk dan keluar yang aman untuk pasien dan pegawai rumah sakit.

Di setiap pintu masuk semua pasien, pendamping, pengunjung dan pegawai rumah sakit dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu tubuh dan anamnesa riwayat sakit, riwayat perjalanan serta riwayat kontak dengan pasien positif covid-19.

dr Gede Bagus Darmayasa menerangkan, bagi pasien yang memiliki gejala covid-19 akan diarahkan ke ruang poli skrining yang lokasinya berbeda dengan ruangan pelayanan biasa untuk memastikan kondisi kesehatannya.

Sementara bagi pendamping, penunggu pasien dan pengunjung rumah sakit yang ada gejala covid-19 tidak diperkenan untuk memasuki gedung rumah sakit. Sedangkan untuk pendamping atau pun penunggu pasien dibatasi hanya satu orang.

Baca Juga: Polisi Gagalkan Penyelundupan Kayu Ilegalloging

"Kalau petugas rumah sakit yang ada gejala pada saat skrining, akan dibawa ke poli khusus karyawan untuk dipastikan status kesehatannya," kata dr Gede Bagus Darmayasa.

Kemudian, RSBM juga menjalankan upaya physical distancing dan social distancing dengan mengatur jarak antrian pasien, mengatur kapasitas ruang tunggu, mengatur jarak duduk antar pasien serta memberi sekat pembatas kontak antara pasien dan petugas rumah sakit.

"Rumah sakit juga sudah menjalankan pelayanan berbasis teknologi dengan menerapkan aplikasi pendaftaran online, mengembangkan telekonsultasi atau telemedicine misalnya, saat pasien tersebut memiliki penyakit tertentu atau kehabisan obat, maka akan diarahkan untuk melakukan telekonsultasi atau telemedicine. Nanti kita akan berikan kontak atau nomor teleponnya agar bisa konsultasi melalui telepon yang disebut telekonsultasi atau telemedicine ini," jelasnya.

Baca Juga: Mau Pindah Tugas, Dandim 1617/Jembrana Ajak Forkopomda Latihan Menembak

Selanjutnya, rumah sakit juga mendorong masyarakat untuk melakukan pembayaran dengan cara non tunai serta melakukan berbagai sosialisasi dan pertemuan melalui telekonferen.

dr Gede Bagus Darmayasa menegaskan, bahwa berbagai media promosi kesehatan telah dipasang. Hal tersebut dilakukan guna mengingatkan kembali aturan rumah sakit seperti tidak boleh mengajak anak-anak, tidak boleh merokok di area rumah sakit dan selalu berperilaku hidup bersih dan sehat.

Dalam pemberian pelayanan kepada pasien, RSBM juga melakukan beberapa adaptasi sesuai protokol kesehatan dan perkembangan informasi kesehatan.

"Rumah sakit sudah memiliki ruang perawatan khusus pasien isolasi bertekanan negatif di tempat dan dijalur yang aman. Ruang perawatan dan ruang tindakan lain yang membutuhkan ruang khusus juga disiapkan, didukung alat kesehatan yang sesuai standar keamanan," ungkapnya.

Baca Juga: KPU Denpasar Sebut Kehadiran SMSI Miliki Peran Strategis Sukseskan Pilkada 2020

dr Gede Bagus Darmayasa memaparkan, pemeriksaan penunjang untuk penegakan diagnosa dan terapi pasien covid-19 berupa pemeriksaan rontgent dan laboratorium juga tersedia lengkap termasuk tersedianya layanan pemeriksaan laboratorium PCR di RSUD Bali Mandara.

"Kita punya PCR baru, alatnya dua dan rata-rata per hari menerima swab test PCR sekitar 200 orang. Kita upayakan layanan cepat misalnya masuk sampel siang di bawah pukul 12.00 wita, besok sudah selesai," papar dokter Bagus.

Proses semua pelayanan kepada pasien dilakukan petugas rumah sakit sesuai regulasi RSBM yang selalu diupdate, dengan menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dan mencukupi.

Proses desinfeksi juga dilakukan terhadap semua alat, sarana prasarana dan area publik sehingga bebas dari kontaminasi virus dan bakteri.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x