Harap Diperhatikan! Ini Beberapa Trik Kecurangan Pembeli Babi Keliling untuk Raup Untung Besar

- 14 Juli 2020, 07:26 WIB
Poto ilustrasi saudagar Babi
Poto ilustrasi saudagar Babi /

RINGTIMES BALI - Pertenakan babi di Bali sejak lama terus dikembangkan. Bahkan hampir 70 warga Bali khususnya yang beragama Hindu memelihara minimal satu ekor Babi di rumahnya, terutama warga pedesaan.

Hal ini dikarenakan tradisi 'Mepatung' di Bali sehari sebelum hari Raya Galungan masih berjalan. Sehingga ibu-ibu rumah tangga di pedesaan menjadikan peliharaan babi tersebut sebagai tabungan yang bisa dinikmati atau ditarik enam bulan sekali.

Baca Juga: Tiga Ranperda Ditanggapi Lima Fraksi DPRD Jembrana

Kemudian dengan banyaknya bermunculan rumah-rumah makan dengan menyajikan aneka olahan daging Babi, juga membuat warga Bali banyak menekuni bisnis pertenakan Bali dan hasilnya tentu saja sangat menjanjikan.

Menjualnya pun tidaklah sulit, tidak perlu menawarkan keliling babi tersebut jika sudah waktunya dijual. Karena saat ini sudah banyak bermunculan saudagar atau pembeli babi keliling ke rumah-rumah warga.

Baca Juga: Akibat Covid-19, Bule Rusia Jadi Gelandangan di Kuta

Tentu saja saudagar atau pembeli babi keliling tersebut bertujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dari bisnis ini. Kerap para saudagar bisa mempermainkan harga babi seenaknya, jika para peternak tidak abdit tentang harga dading babi di pasaran.

Disamping mempermainkan harga babi seenaknya untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, saudagar atau pembeli babi keliling juga kerap mempermainkan timbangan untuk mencari keuntungan. Meskipun timbangan yang digunakan adalah milik peternak.

Baca Juga: Bule Rusia Kehabisan Uang, Tidur Beralas Tikar di Rumput

Maka dari itu, perlu diperhatikan trik-trik yang biasa dilakukan oleh para saudagar atau pembeli babi keliling saat menimbang babi yang dibelinya. Terutama saat menimbang babi dengan menggunakan 'bangsung' atau bubu babi.

Berikut Nyoman Baktiasa, asal Tejakula, Buleleng berbagi pengalaman tentang trik-trik kecurangan saudagar babi yang menimbang babi dengan menggunakan bangsung, agar diwaspadai dan tidak menjadi korban kecurangan.

Baca Juga: Aneka Olahan Kerang Hanya Rp19 Ribu di Kerang Ani - Ani

1. Posisi Bangsung Miring.
Perhatikan posisi bangsung yang sudah berisi babi saat ditimbang. Biasanya, saudagar nakal selalu mengaitkan bangsung berisi babi dengan timbangan posisinya sengaja dibuat miring.

Ini tujuannya agar saat menimbang dengan timbangan pikul, ujung salah satu bangsung menyentuh tanah. Sehingga berat babi yang ditimbang tidak sesuai dengan berat aslinya atau berat berkurang.

Baca Juga: Gunakan Masker, Cegah Penyebaran 50 Partikel Virus

Sepintas saat dilihat oleh pemilik babi memang ujung bangsung tidak menyentuh tanah, namun saat sama-sama fokus melihat angka berat pada timbangan, timbangan sengaja direndahkan sehingga ujung bangsung menyentuh tanah.

Untuk trik semacam ini, waspadai saudagar babi keliling yang mengajak serta dua tenaga untuk menangkap dan menimbang babi. Untuk terhindar dari trik curang ini, usahakan yang memikul timbangan diri sendiri bersama anak atau saudara sendiri.

Baca Juga: Waspada! WHO Benarkan Covid-19 Bisa Menular Melalui Udara

2. Timbangan Saudagar.
Hati-hati hati terhadap timbangan yang dibawa oleh saudagar, karena kemungkinan saja timbangan yang dibawa oleh saudagar itu telah dimodifikasi. Ini khusus batu dacin dan timbangan jongkok yang kemungkinan tidak sesuai beratnya. 

Untuk menghindari kecurangan ini, sebaiknya menggunakan timbangan sendiri atau meminjam timbangan tetangga yang sudah diuji tera secara berkala atau memastikan timbangan milik saudagar dalam keadaan normal.

Baca Juga: Pasca Pandemi, Jumlah Orang Ekonomi Mapan di Gianyar Hanya 13.600 KK

3. Kondisi Bangsung atau Bubu.
Sebelum menimbang babi dengan menggunakan bangsung, hendaknya memperhatikan kondisi bangsung karena kondisi bangsung dapat mempengaruhi berat babi saat ditimbang.

Pastikan kondisi bangsung dalam keadaan bersih atau tidak berisi banyak lumpur ataupun basah. Tidak menutup kemungkinan saudagar sengaja mengotori bangsung dengan tanah atau membasahi bangsung sehingga bisa menambah berat bangsung.

Baca Juga: Nenek Klaster Kalikah dan Empat Pasien Sembuh

Sehingga setelah babi ditimbang, berat babi dikurangi dengan berat bangsung yang sudah sengaja diatur beratnya. Sehingga tentu saja pemilik babi dirugikan dengan cara nakal seperti ini.

Itulah potensi kecurangan yang bisa saja dilakukan oleh saudagar nakal, agar diwaspadai untuk menghindari kerugian yang dilakukan sengaja oleh para saudagar nakal. Dengan memahami trik-trik kecurangan itu, semoga bisa terhindar dari kecurangan.

 

Editor: I Dewa Putu Darmada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x