Survei Ipsos Public: Efek Jokowi Semakin Tingkatkan Elektabilitas Prabowo Gibran

- 11 Januari 2024, 11:00 WIB
Survei Ipsos Public: Efek Jokowi Tingkatkan Elektabilitas Prabowo Gibran
Survei Ipsos Public: Efek Jokowi Tingkatkan Elektabilitas Prabowo Gibran /Antara/M Agung Rajasa/

RINGTIMES BALI - Efek Joko Widodo semakin memberi dampak terhadap elektabilitas pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

"Pilpres kali ini, efek Jokowi makin nyata karena terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran makin meningkat," kata Pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs, Arif Nurul Imam dikutip dari Antara, Rabu, 11 Januari 2024.

Berdasarkan hasil survei tatap muka yang dilakukan Lembaga riset internasional Ipsos Affairs pada periode 27 Desember hingga 5 Januari 2024, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran tercatat naik dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen.

Baca Juga: Gandeng Korea Selatan, Studi Kelayakan LRT Bali Ditargetkan Rampung April 2024

Sementara elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin, menurut Arif, cenderung stagnan dari 22,14 persen menjadi 22,80 persen.

"Pasangan Ganjar-Mahfud justru turun dari 22,95 persen menjadi 18,35 persen, dan yang belum menentukan pilihan berada di angka 11,80 persen," kata dia.

Melejitnya persentase elektoral Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dinilainya tidak lepas dari efek Presiden Joko Widodo, terutama pemilih Jokowi-Ma'ruf pada pemilu 2019 yang semakin besar mendukung pasangan calon nomor urut dua.

Menurutnya, Prabowo-Gibran dianggap sebagai pasangan calon yang paling berpotensi melanjutkan program-program yang dijalankan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Baca Juga: Pemkab Jembrana Terima Bantuan Teknis Rencana Detail Tata Ruang dari Kementerian ATR / BPN

"Jika kita mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, dari 65 persen di bulan November menjadi 74 persen di bulan Desember, maka hal ini bisa dibaca bahwa siapapun paslon Capres-Cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas," kata dia.

Dalam survei yang dilakukan dengan metode multistage random sampling dan menjangkau 2000 responden tersebut juga diketahui bahwa soliditas dukungan untuk pasangan Prabowo-Gibran menjadi yang paling tinggi yakni hanya sebesar 13 pendukungan yang masih bisa berubah.

Sementara untuk pasangan AMIN terdapat 15 persen pendukungnya yang masih bisa bergeser dan berpindah haluan ke pasangan calon lainnya.

Baca Juga: Jalan Shortcut Canggu Tibubeneng Resmi Dibuka untuk Urai Kemacacetan di Bali

"Sedangkan pemilih paslon Ganjar-Mahfud terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser," ujar dia.

Selain elektabilitas pasangan calon presiden, dalam survei yang dilakukan di 34 provinsi itu juga didapati data yang mengejutkan di mana Gerindra menempati posisi teratas dengan 27 persen, menggeser PDI Perjuangan yang harus puas di posisi kedua dengan 21 persen.

Secara berurutan disusul oleh Golkar 8 persen, PKB 7 Persen, PKS 7 persen, Nasdem 6 persen, PAN 4 persen, dan Demokrat 3 persen. Sementara posisi PPP dan PSI dinilai masih belum aman karena mengalami penurunan dari survei sebelumnya.

Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis itu beroperasi di 90 negara, yang dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.***

Editor: Dian Effendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x