Badung Launching Gerakan Pemantauan Pemilahan Sampah Kolaborasi TNI, Polri dan PKK Desa

- 26 Oktober 2023, 23:42 WIB
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa launching gerakan pemantauan pemilahan sampah dan pengolahan limbah rumah tangga kolaborasi TNI, Polri dan PKK Desa di ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Kamis (26/10)
Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa launching gerakan pemantauan pemilahan sampah dan pengolahan limbah rumah tangga kolaborasi TNI, Polri dan PKK Desa di ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Kamis (26/10) /Dok Humas Badung/

RINGTIMES BALI - Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) secara resmi launching Gerakan pemantauan pemilahan sampah dan pengolahan limbah rumah tangga kolaborasi TNI, Polri dan PKK Desa. 

Launching dilakukan secara resmi oleh Bupati Badung yang diwakili Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa di ruang Kertha Gosana, Puspem Badung, Kamis (26/10) ditandai pemukulan gong. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah tangga atau di sumbernya.

Sekda Adi Arnawa menyampaikan, komitmen Pemkab. Badung terhadap pengelolaan sampah sudah ditetapkan dengan kebijakan, dengan terbitnya Perda No. 7 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. 

Bahwa setiap orang dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan. 

Namun realitanya menunjukkan masih banyak masyarakat yang membuang sampah secara langsung ke media lingkungan seperti drainase, saluran irigasi, sungai, jurang dan lainnya. Kondisi ini berpengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan yaitu menurunnya kualitas air, pencemaran tanah dan udara. 

Selain itu, sampah yang masih tercampur sangat sulit dalam melakukan pengelolaan berikutnya.

Baca Juga: Sekjen PKS Konsolidasi Kader di Bali, Bagikan Strategi Rebut Hati Masyarakat

Berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari menyiapkan infrastruktur pengelolaan sampah di masing-masing wilayah desa dalam bentuk TPS3R dan membangun TPST di tingkat kabupaten, namun belum mampu menyelesaikan pengolahan sampah yang volumenya mencapai 534,8 ton/hari hingga menjadi zero waste. 

Sampah yang masih tercampur juga berdampak pada kerusakan sarana prasarana yang ada, karena karakteristik sampah sangat beragam sehingga sampah tersebut perlu dipilih sejak dari sumbernya. 

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x