Pemkot Denpasar Gelar Upacara Wana Kerthi dan Nguduh Sarwa Tumuwuh Peringati Hari Tumpek Wariga

- 8 Juli 2023, 19:59 WIB
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat mengikuti rangkaian Upacara Wana Kerthi dan Nguduh Sarwa Tumuwuh dalam rangka memperingati Tumpek Wariga yang dipusatkan di Pura Agung Lokanatha
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede saat mengikuti rangkaian Upacara Wana Kerthi dan Nguduh Sarwa Tumuwuh dalam rangka memperingati Tumpek Wariga yang dipusatkan di Pura Agung Lokanatha /Dok Humas Denpasar/

Dan kelima yakni Bubur/bubuh beras injin (beras hitam) dihaturkan kepada tumbuh- tumbuhan dan tanaman hias yang menghasilkan bunga, daun warna- warni, dan/atau minyak harum.

Dimana, Bubur tersebut kemudian ditempelkan pada pohon setelah ditoreh sedikit sembari mengucapkan sesapa. "Kaki kaki, Nini nini, Sarwa tumuwuh. Niki tiyang ngaturin bubuh mangda ledang tumbuh subur, malih selae lemeng Galungan. Mabuah apang nged, nged, nged,". 

Hal itu dimaksudkan agar pohon berbuah dan berbunga banyak agar dapat dipersembahkan saat Galungan nanti.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, peringatan Tumpek Wariga atau Tumpek Bubuh di Kota Denpasar memang rutin dilaksanakan. 

Hal ini juga sejalan dengan Instruksi Gubernur Bali Nomor 6 Tahun 2023 tentang Perayaan Tumpek Wariga dengan Upacara Wana Kerthi. Meski demikian, di Kota Denpasar, selain upacara Wana Kerthi juga dilaksanakan Upacara Nguduh Sarwa Tumuwuh atau memberikan persembahan bubuh bagi tumbuh-tumbuhan. 

Lebih lanjut dijelaskan, saat Tumpek Wariga, upacara umumnya dilakukan di kebun atau tegalan. 

Dimana, Umat Hindu menghaturkan sesaji berupa canang dan bubur dari tepung beras yang dipersembahkan untuk Dewa Sangkara, yang merupakan manifestasi Ida Sang Hyang Widhi sebagai dewa tumbuh-tumbuhan.

Jaya Negara menambahkan, Tumpek Wariga merupakan hari untuk memberi penghormatan kepada alam dan lingkungan, khususnya tumbuh-tumbuhan. 

Sehingga, perayaan Tumpek Wariga juga merupakan penjabaran dari salah satu inti konsep Tri Hita Karana, yakni membangun hubungan harmonis antara manusia dengan alam.

"Mari kita bersama, Umat Hindu dimanapun berada menjadikan Tumpek Wariga ini sebagai momentum untuk meningkatkan sradha bhakti, wujud syukur kepada alam semesta yang telah memberikan anugerah kekayaan alam, dengan menyucikan dan memuliakan tumbuh-tumbuhan yang memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi umat manusia," ujar Jaya Negara.***

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah