Begini Kondisi Swiss di Tengah Perang Ukraina dan Rusia

- 13 Maret 2023, 19:17 WIB
Ukraina dan Rusia, Dilema bagi Swiss
Ukraina dan Rusia, Dilema bagi Swiss /Abdul Munim/

Baca Juga: Kemenkumham Bali Deportasi Turis asal Nigeria dan Rusia

Swiss telah berhasil mempertahankan netralitas selama berabad-abad dan melewati dua perang dunia. Ini adalah sejarah gemilang yang didukung oleh 90 persen dari 8,7 juta penduduknya. Swiss sangat menjunjung tinggi hal tersebut sebagai cita-cita nasional. Swiss bahkan maju  sebagai tuan rumah Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang Merah di Jenewa.

Swiss melihat diri mereka sebagai penjaga perdamaian dan kemanusiaan HAM di dunia. Namun, negara-negara Barat saat ini melihat keraguan Swiss, baik dalam hal ekspor senjata  maupun sanksi terhadap Rusia.

Menurut para diplomat Barat, Swiss kurang menjaga idealis sebagai motivasi,  dibandingkan dengan sikap bisnis. Swiss, yang bank-banknya terkenal dengan kerahasiaannya dan sering dituduh melakukan pencucian uang untuk kelas oligarki dunia, masih menjadi pusat kekayaan luar negeri terbesar di dunia.

Jumlahnya mencapai seperempat dari total global, dan tidak diragukan lagi melayani banyak oligarki Rusia yang bersekutu dengan Presiden Vladimir V. Putin.

Baca Juga: Fakta Sungai Aare di Swiss, Lokasi Hilangnya Anaknya Ridwan Kamil Emmeril Khan Mumtadz

Seorang pejabat senior Barat, mengatakan bahwa status quo membuat para diplomat Barat merasa bahwa Swiss mengejar status netralitas berbasis keuntungan. Berbulan-bulan saling meremas tangan tidak membuat negara Alpen ini disukai oleh negara-negara tetangga.

"Semua orang tahu bahwa hal ini merugikan Swiss. Seluruh Uni Eropa kecewa. Orang Amerika kesal. Kebencian juga datang dari Rusia. Kita semua tahu bahwa hal ini merugikan kita," kata Sacha Zala.

Zala, seorang sejarawan netralitas Swiss di Universitas Bern, menjelaskan bahwa ini  menunjukkan betapa dalamnya keyakinan akan netralitas ini di kepala orang Swiss. Bagi para sejarawan, netralitas Swiss lebih banyak berkaitan dengan perang daripada menghindarinya.

Dari Abad Pertengahan hingga awal era modern, kanton Alpen yang saat itu miskin yang membentuk Swiss saat ini menyewakan tentara bayaran dalam peperangan di seluruh Eropa. Banyak yang membuat senjata khusus untuk digunakan bersama pasukan-pasukan khusus. Pengawal Swiss Vatikan adalah peninggalan era tersebut.

Halaman:

Editor: Mahatmanta

Sumber: NYTimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x