Apalagi, menurutnya, belum ada temuan yang menyatakan adanya korelasi terkait narasi-narasi tersebut.
Kendati demikian, Serena menekankan bahwa Timor Belajar memiliki visi yang sama dengan Viktor Laiskodat, yakni meningkatkan kualitas pendidikan di NTT.
"Oleh karena itu, kami mendukung segala bentuk kebijakan pendidikan yang berbasis bukti, efektif, dan mempertimbangkan kolaborasi antar pemangku kebijakan guna meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka mencapai Indonesia Emas 2045," tutur Serena.
Baca Juga: Suga BTS Ulang Tahun Hari Ini: Rayakan dengan Donasi untuk Korban Gempa Turki dan Suriah
Timor Belajar sudah melayangkan surat protesnya ke Gubernur NTT dengan melampirkan bukti bawa sekolah di jam 5.30 WITA tidak ada kaitannya dengan menambah etos kerja dan pendidikan yang berkualitas.
Dia pun menjelaskan, dengan adanya jam sekolah pukul 5.30 WITA, siswa akan terganggu dan menyebabkan transisi sosiokulutural yang signifikan.
Menurutnya, siswa tidak bisa lagi melakukan aktivitas yang sebelumnya dilakukan, seperti membantu keluarga, memasak, menyapu, mengurus ternak, dan lain sebagainya.
Apalagi kondisi jalan yang gelap dan sepi akan membuat siswa terancam sebab dikhawatirkan adanya tindak kriminal yang dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Menko Marves Ingin Tingkatkan Kemampuan Operasi Tiga TPST di Denpasar
Jarak yang ditempuh dari rumah ke sekolah pun semestinya dipertimbangkan sebelum menentukan kebijakan sekolah pukul 5.30 WITA.