Mangku Pastika Minta Usaha Penggilingan Padi di Bali Kembali Beroperasi

- 8 Maret 2023, 09:59 WIB
Ilustrasi petani panen padi di sawah.
Ilustrasi petani panen padi di sawah. /Pixabay/keulefm

Menurut Pastika, aktivitas gabah dari Bali yang dibawa keluar pulau memang terjadi sejak lama. Penyebabnya karena usaha selip atau dalam hal ini penggilingan padi dan penyosohan beras di Bali banyak ditutup imbas pengelolaan yang kurang bagus.

“Kok Jawa Timur bisa, di Bali tidak bisa? Di Bali Baru punya duit sedikit itu sudah dipakai duitnya untuk hal-hal yang tidak produktif, sehingga tidak mampu lagi membeli gabah dari petani,” ujar Pastika.

Maka dari itu, Mangku Pastika mengusulkan untuk mengupayakan penghidupan kembali usaha penggilingan padi agar kebutuhan beras di Bali dapat tercukupi.

Ia juga menyebutkan upaya itu harus mendapat dukungan penuh dari semua pihak, terutama dari pemerintah.

Baca Juga: Ngaku Tak Punya Uang dan Pekerjaan, Modus Pencurian Dua WNA Aljazair Terungkap

“Tentu iklimnya harus diperbaiki dengan manajemen yang benar serta pengawasan dari pemerintah. Selain tentu harus ada dukungan dari berbagai pihak,” ujar Pastika.

Sementara itu, Sekretaris HKTI Dr drh Nata Kesuma menyampaikan permasalahan sektor pertanian di Bali, salah satunya yaitu adanya alih fungsi lahan pertanian lebih dari 1000 hektar per tahunnya.

Oleh karena itu, menurutnya, dengan rata-rata kepemilikan lahan yang sangat kecil yaitu sekitar 0,25 hektar, petani dihadapkan pada situasi sulit terkait penjualan hasil pertaniannya.***

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah