Dampak Penggunaan AI pada Seni Digital, Ancam Lapangan Kerja Seniman Gambar

- 6 Maret 2023, 17:02 WIB
Tanggapan Sekar sebagai penggiat Seni Digital di Bali tentang bagaimana pengaruh penggunaan AI saat ini terhadap para seniman.
Tanggapan Sekar sebagai penggiat Seni Digital di Bali tentang bagaimana pengaruh penggunaan AI saat ini terhadap para seniman. /Ringtimes Bali/I Gede Bayu Saputra

RINGTIMES BALI - Artificial Intelegent (AI), merupakan kecerdasan buatan untuk dapat membantu atau meringankan pekerjaan manusia.

Penggunaan AI dalam Seni Digital, mulai menjadi trend pada tahun 2022 kemarin.

Secara mengejutkan terdapat sebuah situs AI yang dapat mebantu kita menggambar dengan hanya memberikan sebuah deskripsi.

Lalu AI akan memprosesnya menjadi gambar sesuai dengan deskripsi yang telah diberikan. Namun, terdapat pro dan kontra mengenai penggunaan AI tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Rabies, Distan Denpasar Siapkan 6 Ribu Dosis Vaksin di Tahun 2023

Dengan penggunaan AI dalam Seni Digital, ada yang merasa terbantu, ada juga pihak yang merasa dirugikan.

Seperti salah satu penggiat Seni Digital, Sekarsari Dewi Prabandari yang merupakan salah satu lulusan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

“AI menurut aku pribadi, bisa membantu dan bisa jadi mencuri,” katanya, Minggu, 5 Maret 2023.

Baca Juga: Vaksinasi Rabies Perdana di Tahun 2023, Distan Denpasar Targetkan 19 Zona Prioritas

Menurut Sekar membantu di sini adalah untuk memudahkan para seniman dapat mengkonsep kasaran dari berupa tulisan.

Karena melakukan hal seperti itu akan sangat lama untuk dikerjakan, apalagi untuk mendeskripsikan sebuah karakter novel yang kemudian divisualisasikan.

Dengan adanya AI bisa membantu untuk menghemat waktu menvisualisasikan konsep dengan singkat dan tidak banyak melakukan revisi.

“Mencuri juga pasti tentunya, karena kemampuan AI yang luar biasa jadi banyak yang menyalah gunakannya,” jelas Sekar.

Baca Juga: Polres Jembrana Amankan 28 Unit Motor dari Pelaku Curanmor Lintas Kabupaten

Celah yang seperti ini dianggap dapat merugikan penggiat Seni Digital lainnya. Karena AI dapat mencuri gaya gambar yang merupakan sebuah ciri khas dari setiap seniman.

Selain itu, dengan adanya AI dapat mengancam para seniman gambar di bidang ekonomi.

Orang yang tidak bisa menggambar dengan baik akan menggunakan AI secara gratis daripada menggunakan jasa dari seniman digital dengan biaya tertentu.

AI pun dapat digambarkan bagai pisau bermata dua, di mana sisi baiknya dapat membantu seniman digital untuk mempermudah perkerjaan gambarnya.

Baca Juga: Dinkes Denpasar Catat 236 Kasus DBD Selama Februari 2023: Lebih Tinggi dari Tahun 2022

Sedangkan sisi lainnya dapat mengancam para penggiat seni digital, karena hasil karya mereka dicuri dan lapangan kerja mereka akan terancam.***

Cek berita Seputar Bali lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

 

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x