Gede Wahyu mengatakan omzet yang didapat mencapai Rp15 – Rp20 juta dari hasil panen buah naga setiap bulannya. Dalam sebulan panen buah naga mencapai 1 – 1,5 ton. Ia juga menjelaskan sudah banyak permintaan ekspor dari China dan Rusia.
“Sebenarnya banyak permintaan ekspor dari China dan Rusia tapi saya tahu diri, kadang untuk satu toko saja kekurangan buah. Satu hektar kebun yang saya miliki tidak bisa memenuhi kuota ekspor,” ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Cuara Jumat 3 Maret 2023 di Wilayah Singaraja, Buleleng, Bali, Mendung Tidak Turun Hujan
Sementara itu, untuk penyinaran lampu listrik di kebun buah naga Gianyar tersebut dilayani melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dimiliki PLN.***
Cek berita Seputar Bali lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.