Pemkab Karangasem Terima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI

- 27 Februari 2023, 18:52 WIB
Pemkab Karangasem menerima sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI.
Pemkab Karangasem menerima sertifikat Bebas Frambusia dari Kemenkes RI. /Ringtimes Bali/I Gede Sarjana

RINGTIMES BALI - Bertepatan dengan Hari Neglected Tropical Diseases (NTDs) yang ditandai dengan pemberian Sertifikat Bebas Frambusia kepada 103 Bupati/Walikota dan sertifikat Eliminasi Filariasis kepada lima Bupati/Walikota se-Indonesia.

Penyerahan tersebut langsung dilakukan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin di The Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023 lalu.

Khusus untuk Provinsi Bali sendiri, ada empat Kabupaten/Kota yang mendapatkan Sertifikat Penghargaan Bebas Frambusia yang salah satunya diterima Kabupaten Karangasem.

Baca Juga: RTLH di Desa Bakas Rampung, Letkol Inf Armen Apresiasi Sebagai Sinergi Kemanunggalan

Sertifikat ini diterima Bupati Karangasem, I Gede Dana bertempat di Kantor Bupati pada Senin, 27 Februari 2023.

Bupati Gede Dana mengatakan dirinya berkomitmen untuk menghilangkan atau meng-Eradikasi penyakit frambusia sesuai target Kemenkes RI.

Hal tersebut dilakukan dengan menggerakkan para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi serta menggerakan masyarakat dalam mencegah penyakit frambusia.

Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta dukungan sektor kesehatan dalam pelaksanaan surveilans aktif frambusia.

Baca Juga: Viral Penganiayaan Pria Asal NTT di Pekambingan, Humasresta Denpasar: Pelaku Akan Segera Diproses

“Kita sangat bersyukur, Karangasem mendapatkan sertifikat bebas frambusia, itu membuktikan bahwa masyarakat Kabupaten karangasem sudah bisa menerapkan perilaku hidup sehat,” kata Bupati Gede Dana

Oleh karena itu, dirinya mengajak masyarakat terus menjaga dan meningkatkan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan sehari-hari.

“Mari terapkan pola hidup sehat, semua masyarakat Karangasem harus sehat. Karena orang yang sehat akan menjadi cerdas dan produktif hidupnya,” ajak Bupati Gede Dana.

Sementara itu Kadis Kesehatan Kabupaten Karangasem, Ida Bagus Putra Pertama menjelaskan sertifikat eradikasi frambusia itu membuktikan bahwa, suatu wilayah tidak ditemukan kasus frambusia yang didahului dengan kegiatan surveilans aktif atau kegiatan pemeriksaan.

Baca Juga: Dua Pelajar Tertangkap Edarkan Tembakau Sintetis, Jaringan Bandar Diduga Masih Berkeliaran di Denpasar

Dan juga pelaporan yang rutin selama minimal enam bulan berturut-turut tidak ditemukan kasus di Kabupaten Karangasem (daerah non endemis Frambusia)

Ia menambahkan, penilaian yang dilakukan di Kabupaten Karangasem sudah dilakukan pada tahun 2022 lalu.

Frambusia adalah penyakit yang terabaikan zaman dulu untuk membuktikan apakah di Karangasem itu ada kasus frambusia atau tidak, maka dilakukan screening bagi anak sekolah.

Untuk mendapatkan sertifikat bebas Frambusia perlu kegiatan aktif upaya penemuan kasus Frambusia di Fasilitas Kesehatan (Faskes), seperti kegiatan puskesmas keliling dan pemeriksaan anak sekolah (di bawah 15 tahun), hasilnya tidak ditemukan kasus Frambusia.

Baca Juga: Enam Perwira Menengah Polda Bali Naik Jabatan dalam Mutasi Pati dan Pamen yang Dikeluarkan Polri

"Demikian juga melalui laporan bulanan serta register Frambusia puskesmas tidak ditemukan kasus (0 kasus) atau zero report minimal 6 bulan terakhir serta dibuktikan dengan surat pernyataan tidak ditemukan kasus Frambusia dari Klinik, DPM dan Rumah Sakit di wilayah Kabupaten Karangasem,” tuturnya.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Karangasem menambahkan bahwa Frambusia adalah penyakit kulit yang sudah ada sejak lama. Penyakit ini dapat tumbuh dan berkembang di daerah yang tropis, panas, dan hujan.

Sehingga kebersihan diri dan lingkungan merupakan faktor penting dalam penularan penyakit ini.

"Oleh karena itu setiap masyarakat wajib menjaga kebersihan diri dan juga lingkungannya masing-masing," pinta Kadis Kesehatan Karangasem.

Baca Juga: Peringati HUT Denpasar ke-235, Walikota Ungkap Program Prioritas Pembangunan Infrastruktur Tahun 2023

Perlu diketahui bersama, Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk.

Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak usia kurang dari 15 tahun. Penyakit Frambusia sangat menular.***

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah