Network
RINTIMES BALI- Pakar Pendidikan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Agus Sartono, mengatakan bahwa orang tua mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan karakter anak yang berintegritas dan berakhlak mulia.
Ia mengatakan bahwa rumah atau keluarga harus menjadi sekolah pertama dan utama bagi anak-anak. Pendidikan karakter dan kepribadian tersebut, harus dibangun sejak dini, sehingga peran orang tua dalam mendidik dan membangun pribadi anak sangat dibutuhkan.
“Orang tua berperan besar dalam pembentukan karakter anak, dengan demikian rumah atau keluarga harus menjadi sekolah utama dan pertama bagi anak,” ungkap Pakar Pendidikan UGM itu, dilansir dari Antara, Sabtu, 25 Februari 2023.
Baca Juga: Flu Burung Serang Peternakan di Kalimantan Selatan, Kemenkes RI Minta Masyarakat Waspada
Ia menambahkan bahwa upaya pembentukan karakter anak sejak dini, dilakukan dengan pemberian pola asuh yang tepat, agar nantinya anak bisa tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik, memiliki jiwa sosial, beriman, dan bertakwa.
“Orang tua perlu memberikan pola asuh yang tepat agar anak tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik, memiliki jiwa sosial yang tinggi, beriman, dan juga bertakwa,” ujar Agus Sartono.
Selain orang tua, Agus juga menambahkan bahwa sekolah atau madrasah juga punya peran penting dalam membantu anak membangun karakter. Bahkan kelompok bermain atau PAUD perlu terlibat aktif dalam mendukung pembentukan karakter anak sejak dini.
Baca Juga: Penyebab Mahasiswa Unsoed Meninggal Dunia di Gunung Slamet
“Bahkan ini dapat dimulai sejak kelompok bermain atau PAUD. Tahap ini sangat krusial dalam membentuk karakter anak. Untuk mendukung pembentukan karakter anak di sekolah atau madrasah, guru memiliki peran yang sangat sentral,” ujar Agus Sartono.
Selain itu, ia juga turut mengingatkan perlunya peran aktif orang tua dan guru dalam mendampingi anak –anak mengakses internet dan media sosial. Hal ini untuk menghindari kemungkinan anak-anak mengakses konten kekerasan.
“Pendampingan ini diperlukan guna melindungi anak dari kemungkinan mengakses konten-konten kekerasan, karena konten-konten kekerasan dikhawatirkan dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak,” ujarnya.
Baca Juga: MRT Fase 3A Rute Cikarang - Balaraja Dideklarasikan, Target Selesai 2029, Efektif Mengurangi Macet?
“Orang tua dan guru harus membangun komunikasi yang baik dengan anak-anak sebagai salah satu upaya mencegah anak-anak terjerumus dalam tindak kekerasan,” tambah Agus Sartono.
Sementara itu, Kemenko PMK Didik Suhardi menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNMR).
Pemerintah melalui satuan pendidikan terus melakukan upaya strategis guna mendukung dan mendorong program penguatan karakter anak-anak generasi penerus bangsa.***
Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.
