Kemenhub Dukung Optimalisasi Akses Transportasi hingga ke Pelosok Negeri

- 6 Februari 2023, 16:54 WIB
Kondisi pelayanan angkutan udara perintis tahun 2023 oleh Kemenhub rute Dabo-Batam pp pada Senin, 2 Januari 2023.
Kondisi pelayanan angkutan udara perintis tahun 2023 oleh Kemenhub rute Dabo-Batam pp pada Senin, 2 Januari 2023. /ANTARA/HO-Kemenhub

RINGTIMES BALI -  Transportasi menjadi simpul konektivitas wilayah yang mampu menghubungkan keberagaman identitas (suku, budaya, ras, bahasa).

Dukungan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya untuk mewujudkan infrastruktur transportasi di seluruh wilayah Indonesia bahkan di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan demi memperkokoh keberagaman.

Maka dari itu, pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah sangat penting untuk menunjang pertumbuhan perekonomian wilayah.

Pembangunan infrastruktur transportasi merupakan salah satu bentuk negara hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia terkait dengan kebutuhan akses transportasi.

Baca Juga: Wamendes Budi Tegaskan Tak Ada Desa Miskin di Indonesia: Yang Ada Belum Menemukan Potensinya

Dilansir dari Antara, Senin, 6 Februari 2023, Kemenhub mengoptimalkan pelayanan transportasi baik di darat, laut, udara serta kereta api yang menjangkau hingga ke pelosok daerah setelah alokasi anggaran angkutan perintis pada tahun 2023 naik dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pemberian subsidi angkutan perintis ini diberikan untuk menekan biaya transportasi agar saudara-saudara kita yang berada di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP)," ucap Menhub Budi Karya Sumadi.

"Bisa mendapatkan layanan transportasi yang baik dan juga bisa mendapatkan harga barang kebutuhan pokok yang juga terjangkau," sambungnya.

Kemenhub mengalokasikan anggaran subsidi perintis 3,51 triliun untuk semua moda transportasi pada 2023

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,50 triliun dibandingkan pada tahun 2022 dengan alokasi anggaran sebesar 3,01 triliun.

Adapun rincian tiap moda transportasi, yaitu transportasi darat Rp1,32 triliun. transportasi laut Rp1,47 triliun, transportasi udara Rp550,1 miliar, serta perkeretaapian Rp175,9 miliar.

Jumlah tersebut masih belum termasuk subsidi public service obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik tahun 2023 yang ada pada  sektor perkeretaapian sebesar Rp2,54 triliun dan pada sektor perhubungan laut sebesar Rp2.39 triliun.

Baca Juga: Keluarga Bayi Korban Jari Putus Minta Pertolongan, Hotman Paris: Siap Ketemu

Menhub mengatakan bahwa kebutuhan pelayanan angkutan perintis sangat dibutuhkan karena Indonesia adalah negara kepulauan.

la mengungkapkan masih banyak daerah yang membutuhkan dukungan layanan transportasi publik untuk membuka aksesibilitas dan melancarkan pergerakan barang dan orang. 

Menhub akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait penyediaan angkutan perintis agar dapat memberikan pelayanan transportasi publik di daerah yang belum bisa diakses atau belum dilayani secara optimal.

Ia akan menampung aspirasi dari pemerintah daerah dengan mempertimbangkan prioritas dan kemampuan APBN terkait besaran alokasi anggaran subsidi yang bisa diberikan.

Jika pelayanan transportasi di suatu daerah sudah menjadi komersial maka alokasi anggaran subsidi dapat dialihkan ke daerah lain yang lebih membutuhkan.

Subsidi angkutan perintis sebagai bukti pemerintah hadir di tengah kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan transportasi publik.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Mendag Tambah Pasokan Minyak Goreng di Pasaran

Harapan dari pemberian subsidi angkutan perintis ini, akan semakin banyak daerah yang dilayani angkutan perintis bisa naik kelas menjadi komersial karena tujuan dari pemberian subsidi ini adalah semakin meningkatkan taraf hidup dan daya beli masyarakat di daerah tersebut.***

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah