Banjir dan Tanah Longsor Dipicu Alih Fungsi Lahan, WALHI Bali: Pembangunan Harus Berorientasi Mitigasi Bencana

- 19 Oktober 2022, 18:31 WIB
Direktur WALHI Bali Made Krisna Dinata menyampaikan bahwa banjir dan tanah longsor yang melanda Bali terjadi karena alih fungsi lahan.
Direktur WALHI Bali Made Krisna Dinata menyampaikan bahwa banjir dan tanah longsor yang melanda Bali terjadi karena alih fungsi lahan. /Ni Made Ari Rismaya Dewi/Ringtimes Bali/

Sementara terkait pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, pihaknya menemukan trase tol yang mencakup 480,54 hektare persawahan dan 98 titik subak.

Baca Juga: Sekda Adi Arnawa Hadiri Launching Aplikasi SRIKANDI, Proses Administrasi Tanpa Limit Jarak dan Waktu

Hilangnya lahan pertanian dan subak ini akan berpotensi pada terjadinya banjir. Karena sistem irigasi melalui subak berfungsi untuk menjaga volume air dari hulu ke hilir.

Lebih lanjut, Krisna menegaskan bahwa pemerintah seharusnya membuat kebijakan yang dapat memitigasi bencana.

"Ke depannya pemerintah itu sudah harus sadar bahwa dalam membuat sebuah kebijakan, harusnya memiliki orientasi untuk memitigasi bencana," katanya.

"Bukan malah kebijakan yang menjustifikasi adanya pembangunan-pembangunan yang mengkonversi lahan," sambungnya.***

Halaman:

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah