RINGTIMES BALI - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberikan tanggapannya terkait dugaan kebocoran 1,3 miliar data kartu SIM card.
Menurutnya, penting untuk menjaga Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang menjadi salah satu syarat untuk menerbitkan SIM card.
“Di Indonesia ini, NIK yang sama bisa mempunyai SIM card yang banyak, itu oke juga kalau punya sendiri. Kalau dipakai orang lain karena kita tidak menjaga NIK, pihak yang ketiga bisa mendapatkan NIK kita dan menerbitkan SIM card,” ujarnya usai pembukaan Digital Innovation Network (DIN) G20.
Baca Juga: Kebakaran Bangunan Rumah Gedong Terjadi di Tuban Badung, Diduga Konsleting
“Hal-hal seperti ini harus kita jaga juga yang ujungnya data bocor. Begitu data bocor, mulai saling salah-salahan, tapi harus dicari penyebabnya dan dimana,” lanjutnya.
Menkominfo Johnny turut mengimbau masyarakat untuk menjaga NIK dan data pribadi agar tetap digunakan di bawah kontrol masing-masing.
“Saya minta supaya kita jaga betul privasi data pribadi. NIK kita jangan sampai kita gunakan tidak dibawah kontrol kita, jadi diberikan hanya untuk hal-hal terpercaya dan dibutuhkan. Jaga NIK kita sendiri,” tegasnya.
Baca Juga: Wagub Cok Ace Apresiasi Kolaborasi Musik Keroncong dengan Gamelan Bali
Salah satu cara yang disarankan yaknu dengan selalu mengganti password di platform atau perangkat digital agar tidak mudah diterobos.
Melalui Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting dan Digital Economy Ministers' Meeting (DEMM), tata kelola data telah menjadi isu prioritas dengan topik data free flow with trust and cross border data flow.