Tingkatkan Produksi Pasar, Pemkab Badung Luncurkan Gerakan Tanam Cabai

- 12 Agustus 2022, 22:20 WIB
Kadis Pertanian dan Pangan Badung Wayan Wijana menggelar kegiatan Gerakan Tanam Cabai bersama Kelompok tani Sari Amerta Anggungan.
Kadis Pertanian dan Pangan Badung Wayan Wijana menggelar kegiatan Gerakan Tanam Cabai bersama Kelompok tani Sari Amerta Anggungan. /Dok. Humas Pemkab Badung

RINGTIMES BALI - Guna meningkatkan produksi, dan ketersediaan komoditas cabai di pasaran, Pemkab Badung beserta jajaran luncurkan Gerakan Tanam Cabai.

Dinas Pertanian dan Pangan bersama Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung dan UPTD BPTPHBUN Bali menggelar kegiatan Gerakan Tanam Cabai bersama Kelompok tani Sari Amerta Anggungan Kelurahan Lukluk, Kecamatan Mengwi, Badung, Kamis, 11 Agustus 2022

Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana mengungkapkan bahwa cabai menjadi salah satu komoditas yang perlu mendapat perhatian khusus.

Baca Juga: Kapolri Apresiasi Masyarakat dan Seluruh Anggota Polri Atas Terungkapnya Kasus Kematian Brigadir J

Kegiatan Gerakan Tanam Cabai, yang dirangkaikan dengan Gerdal Hama Cabai, guna meningkatkan produksi cabai di daerah Badung.

"Cabai termasuk bahan pangan yang dibutuhkan hampir setiap hari, dan kebutuhannya semakin meningkat setiap tahun, dan seringkali menimbulkan gejolak harga yang merugikan petani," ucap I Wayan Wijana, dikutip dari Humas Pemkab Badung, Jumat, 12 Agustus 2022.

Tak hanya itu jumlah permintaan cabai yang terus meningkat, tidak hanya merugikan petani cabai, melainkan memberatkan masyarakat serta sebagai salah satu komoditi yang dapat memicu inflasi.

Baca Juga: Pemkab Badung Adakan Pameran UMKM Expo 2022, Kembangkan Calon Wirausaha Muda

Menurut Wijana, berkembangnya industri kuliner, berpengaruh terhadap kebutuhan cabai di Badung berkisar 1.200 ton per tahun, sedangkan produksi cabai rata-rata sekitar 2500 – 3500 kwintal per tahun.

"Permintaan cabai yang meningkat ini, membuat peluang pasar untuk pemasaran cabai masih terbuka dan sangat potensial," kata Kadis Pertanian dan Pangan.

Namun diakuinya kendala utama yang dihadapi petani dalam pengembangan cabai adalah biaya produksi yang tinggi rata-rata Rp56 juta per hektar dan cabai sangat rentan terhadap serangan hama yang berpengaruh terhadap produksi dan bisa sampai gagal panen.

Baca Juga: PHDI Badung Gelar FGD Pembentukan Buku Pedoman Penyusunan Purana

Untuk itu pihaknya terus berupaya mendorong peningkatan produksi cabai, melalui berbagai program yang didukung, dan melalui kegiatan Kampung Cabai dan pengendalian hama, serta merancang program inovasi Masyarakat Tanam Cabai (Matanabe).

"Untuk memotivasi masyarakat agar memanfaatkan lahan pekarangan, untuk ditanami cabai dan komoditi hortikultura lainnya minimal untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari," kata I Wayan Wijana.***

Editor: Suci Annisa Caroline

Sumber: Humas Pemkab Badung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x