Network
RINGTIMES BALI - Terkait akan diselenggarakannya acara B20 Indonesia Summit 2022 di Bali pada bulan November mendatang, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) melakukan audiensi dengan Pemkab Klungkung, Rabu, 3 Agustus 2022.
I Nyoman Suwirta selaku Bupati Klungkung didampingi A. A. Gede Putra Wedana selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung menerima audiensi KADIN tersebut di Ruang Rapat Kantor Bupati Klungkung.
Tri Hanurita selaku Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Pemberdayaan Perempuan menyampaikan terkait diselenggarakannya acara B20 Indonesia Summit pada bulan November mendatang.
Baca Juga: Sambut Hari Jadi Polwan ke-74, Polwan Polres Tabanan Gelas Baksos dan Bakes Untuk Masyarakat
Dikutip dari Humas Pemkab Klungkung, pihaknya memohon izin untuk menyelenggarakan program kegiatan yang memperkenalkan UMKM berbasis budaya di Kabupaten Klungkung.
“Pada pertemuan B20 nanti akan dihadiri sekitar 1200 CEO dari 20 negara, ketika acara tersebut berlangsung kami ingin mengajak para istri CEO untuk mengunjungi program kegiatan yang akan kami adakan di Klungkung,” kata Tri Hanurita.
“Rencananya akan ada jamuan makan siang, mini bazar, dan pagelaran budaya yang seluruhnya diinisiasi oleh perempuan,” sambungnya.
Baca Juga: Wakapolres Badung Lakukan Pengecekan Tiap Layanan Publik, Sebagai Langkah Meningkatkan Pelayanan
Acara B20 Indonesia Summit sendiri merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.
Bupati Suwirta menyambut baik rencana kegiatan yang akan diselenggarakan oleh KADIN tersebut.
Pada kesempatan tersebut, dia menyampaikan terkait potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Klungkung terutama dalam bidang budaya dan UMKM.
Baca Juga: Undiknas Ajak RSUD Klungkung Kerja Sama Dalam Rangka Penuhi Capaian Kompentensi di Bidang Kedokteran
Dia menjelaskan bahwa Kabupaten Klungkung merupakan pusat kain endek dan tenun songket yang yang merupakan produk UMKM terkenal dari Kabupaten Klungkung.
Selain itu produk UMKM tersebut juga merupakan peninggalan Kerajaan Kerthagosa yang memiliki makna sejarah dan budaya yang luar biasa.
“Silahkan diatur program yang akan dibuat dan nanti koordinasikan dengan resmi, agar dapat kami fasilitasi kebutuhan tersebut,” kata Bupati Suwirta.***
