Made Mangku Pastika Sambangi Simantri 742 Gianyar, Petani Butuh Subsidi Mesin

- 24 Juli 2022, 09:30 WIB
Made Mangku Pastika sambangi Simantri 742 di Desa Keramas, Gianyar.
Made Mangku Pastika sambangi Simantri 742 di Desa Keramas, Gianyar. /ANTARA/Ni Luh Rhismawati

RINGTIMES BALI – Mantan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika berharap agar pemerintah daerah bisa memberikan subsidi pengadaan mesin-mesin pertanian.

Harapan dari Made Mangku Pastika ini adalah untuk bisa meningkatkan kesejahteraan para petani di Bali.

Made Mangku Pastika mengatakan sektor pertanian harus mendapatkan subsidi mesin untuk menutupi kurangnya SDM yang terjun langsung di bidang pertanian, sehingga hal ini akan membantu petani untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Baca Juga: Polsek Denpasar Selatan Dampingi Dinas Pertanian Laksanakan Vaksinasi Cegah PMK

Hasil yang terbilang mencukupi pasti akan bisa menggaet lebih banyak orang untuk menjadi petani, apa lagi ketika masa pandemi seperti sekarang. Bertani adalah salah satu pilihan pekerjaan yang memadai.

Hal tersebut dikatakan oleh Mangku Pastika ketika mengunjungi unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) 742 di Kabupaten Gianyar, pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Lebih tepatnya unit Simantri 742 Manu Sejahtera berlokasi di Desa Keramas, Kabupaten Gianyar.

Beberapa tahun yang lalu unit ini merupakan satu dari 800 gabungan kelompok petani (gapoktan) di Provinsi Bali yang mendapat bantuan program Simantri dari Pemprov Bali.

Baca Juga: Polres Gianyar Gencarkan Polisi Sahabat Anak, Tanam Kedisiplinan dan Sadar Hukum Sejak Dini

Pria yang kini menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini mengaku, tujuan dirinya mengunjungi unit ini untuk mengetahui bagaimana perkembangan Simantri yang berada di dekat kota.

Ia memuji ketika mendapati ternak sapi yang ada memiliki kualitas yang bagus.

Mangku Pastika juga sempat menyayangkan, banyak petani yang sudah beralih profesi karena mendapati daya tarik sektor di luar pertanian yang lebih menarik.

Seperti yang terjadi di Simantri 742 yang anggotanya hanya tersisa tujuh orang, dari semula 20 orang.

Baca Juga: Satgas PMK Buleleng Masih Menunggu Aturan Resmi Pemberian Bantuan Petani

Sehingga ini cukup menyulitkan dalam memelihara sapi dan mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik.

"Hasil utama dari ternak sapi di Simantri ini sebenarnya kotoran dan urine yang dapat diolah menjadi pupuk organik dan biourine. Kalau nanti sapinya beranak itu sebagai bonus," kata Made Mangku Pastika dikutip dari laman antaranews.com.

Sementara, Ketua Simantri 742 Manu Sejahtera, Agung Indra, mengatakan sapi di kelompoknya terus berkembang, meski sebagian anggotanya berkurang.

Ia berkata kelompoknya sangat membutuhkan subsidi alat pencacah sehingga bisa lebih mudah dan cepat dalam pemberian pakan sapi dan mengolah pupuk.

Baca Juga: Bhabinkamtibmas Banyuning Ajak Peternak Jaga Kebersihan Kandang Antisipasi PMK

Menurut Agung Indra, ketika sebelum pandemi, pupuk hasil Simantri cukup laku karena dipasok ke hotel-hotel, selain dimanfaatkan anggota kelompok.

Namun, sayangnya karena pandemi kini banyak hotel yang tidak beroperasi.

Hal ini pun jadi berdampak kepada petani, dimana kotoran ternaknya menjadi tidak tersalur, meskipun kini dikabarkan sudah ada sejumlah permintaan pupuk dari petani di Kintamani.***

Editor: Moch. Kharisson Abdillah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah