Wajah anak laki-laki tersebut akan dirias sedemikian rupa sampai terlihat menyeramkan atau bahkan mirip dengan karakter-karakter fiksi favorit mereka, lalu berjalan berkeliling desa sepanjang 6 km.
Tradisi ini sekilas tampak mirip dengan salah satu tradisi budaya barat yaitu Halloween, dimana anak-anak juga akan memakai kostum seram dan berkeliling ke rumah-rumah warga.***