Dian sebagai penyelenggara FMM G20 tersebut, Indonesia berusaha untuk membuat negara yang hadir merasa nyaman, sehingga mereka bisa berpartisipasi, saling berdiskusi berbagai isu yang menjadi perhatian saat ini.
“Dengan mereka datang semua, it is a good thing jadi mereka bisa membahas segala hal yang menjadi permasalahan (global) saat ini dengan nyaman,” kata Dian.
Pada acara FMM G20 tersebut akan membahas beberapa isu dan permasalahan utama yaitu penguatan multilateralisme serta ketahanan pangan dan energi.
Melalui FMM G20 diharapkan para menlu bisa melakukan diskusi yang produktif untuk mendorong kerjasama konkret ke depan guna menangani isu pangan dan energi.
Sebagai tuan rumah FMM G20 tahun ini, Indonesia mengundang 10 negara diluar G20, yaitu Ukraina, Spanyol, Belanda, Singapura, Kamboja, Senegal, Suriname, Fiji, Rwanda, dan Uni Emirat Arab.
Sedangkan dalam FMM G20 tersebut Menlu Inggris Elizabeth Truss meninggalkan Bali lebih awal dan kembali ke London, menyusul mundurnya Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Kamis 7 Juli 2022, sedangkan Suriname tidak bisa karena sedang ada isu di negaranya.***