10. Tersedianya kapasitas untuk mengelola operasi tanggap darurat selama tsunami.
11. Tersedia sarana yang redundan dan andal untuk menerima peringatan tsunami resmi 24 jam secara tepat waktu.
Dengan pemberian dari UNESCO ini, Wagub Bali asal Gianyar tersebut berharap Tanjung Benoa dapat menjadi contoh dalam meningkatkan tanggap darurat bencana.***