Gede Anom mengatakan, alasan penerima suntikan adalah siswa direntang usia tersebut demi pencegahan sejak awal, karena salah satu penyebab Kanker Serviks adalah pernikahan usia dini di mana organ perempuan ada yang nyatanya belum siap.
Tren temuan Kanker di Bali saat ini dinilai meningkat, meski tak dibedakan jenis kanker yang dimaksud.
"Untuk Kanker Serviks tahun 2018 ada 52 kasus, 2019 ada 33, 2020 ada 63, dan 2021 ada 26 kasus," sambung dokter ahli muda di RS Bali Mandara tersebut.
Rata-rata perempuan di Bali yang ditemukan mengidap Kanker Serviks adalah mereka dengan usia 35 tahun ke atas, namun biaya vaksin yang tinggi diungkap menjadi salah satu penyebab kurangnya minat masyarakat untuk divaksin.
Kadiskes mengungkap kisaran biaya vaksin Kanker Serviks berada pada angka Rp1-1,5 Juta.
Untuk siswa di Bali yang nantinya mendapat vaksin Kanker Serviks secara gratis kabarnya akan disuntik sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu 1 tahun perdosisnya.***