Pecah Telor, BMKG Bali Raih Penghargaan dari Uni Eropa

- 19 April 2022, 17:21 WIB
Penghargaan kepada BMKG Bali atas penelitian bertema Hari Raya Nyepi.
Penghargaan kepada BMKG Bali atas penelitian bertema Hari Raya Nyepi. /Dok. BMKG Bali/

RINGTIMES BALI - Empat peneliti BMKG Bali menyabet penghargaan Star Award dari Uni Eropa.

Penghargaan dari Uni Eropa ini pertama kali diraih Indonesia melalui penelitian BMKG Bali lewat riset Hari Raya Nyepi.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia menyerahkan langsung penghargaan tersebut di Kantor BMKG Bali Wilayah III, Kuta.

Baca Juga: 10 Ucapan Hari Kartini Kekinian, Quotes untuk Dikirim ke Ibu Guru atau Dijadikan Status Sosmed

Atas penelitian bertajuk 'Dampak Hari
Raya Nyepi dalam Pengukuran Parameter Cuaca di Stasiun Pengamatan Sinoptik di
Bali' para peneliti tersebut dinilai berkontribusi dalam pemantauan iklim dan studi kualitas udara.

Mereka adalah I Putu Dedy Pratma, Pande Komang Gede Negara, Putu Eka Tulistiawan dan I Ketut Sudiarta. 

Nyepi adalah tradisi unik yang dikenal dunia dan kemudian menjadi perintis kampanye earth hour untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah perubahan
iklim.

Baca Juga: Cok Ace Terima Audiensi Empat Organisasi Masyarakat Bali Terkait Komitmen dan Program Kerja

Tradisi ini merupakan rutinitas perayaan tahun baru di Bali, dimana satu pulau menghentikan aktivitas selama 24 jam penuh dengan aturan Catur Brata Penyepian, yaitu amati geni (tidak menyalakan api dan lampu), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).

Selama 24 jam dalam 7 hari BMKG memantau cuaca, iklim dan gempa bumi.

Keberadaan 4 stasiun pengamatan sinoptik di Bali terus bekerja saat Nyepi memantau variabilitas Nyepi dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Cegah Tindak Kejahatan dan Barang Ilegal Masuk Bali, Polsek Nusa Penida Lakukan Patroli Pesisir

Tema inilah yang memenangkan 4 peneliti BMKG Bali pada acara CTBT Science and Technology Conference 2021.

"Dari 700 riset yang mengikuti konferensi, terdapat 17 penelitian dari Indonesia dan 13 diantaranya merupakan riset dari BMKG, dan salah satunya berhasil meraih EU Star Award. Penghargaan ini merupakan penghargaan EU Star Award yang pertama bagi Indonesia,” kata Deputi Bidang Geofisika, Suko Prayitno Adi, Selasa, 19 April 2022.

Dalam kesempatannya menyerahkan pengharaan, Dubes Uni Eropa Vincent Piket mengakui bahwa penelitian ini berkontribusi besar bagi pemantauan iklim.

Baca Juga: Konservasi Lontar Disbud Bali Bantu Warga Kenali Warisan Leluhur

Selain itu, dalam pemantauan dalam tema Hari Raya Nyepi memberi gambaran mengenai kualitas udara perkotaan juga cara meningkatkannya melalui langkah yang efektif.

BMKG Bali juga mengirimkan 1 lagi tulisan yang membahas soal Nyepi dari sudut pandang seismologi dalam kegiatan Uni Eropa ini, namun hanya 1 yang berhasil lolos untuk dipresentasikan.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x