Kenaikan Harga BBM Picu Panic Buying, Dirut Pertamina Pastikan Pasokan Pertalite Aman

- 4 April 2022, 13:46 WIB
Ilustrasi - Imbas kenaikan harga BBM, banyak masyarakat mulai mengantri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) akibat aksi panic buying.
Ilustrasi - Imbas kenaikan harga BBM, banyak masyarakat mulai mengantri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) akibat aksi panic buying. /Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

 

RINGTIMES BALI – Imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), banyak masyarakat mulai mengantri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) akibat aksi panic buying.

Dengan kenaikan harga BBM terutama Pertamax, dan aksi panic buying dari masyarakat, Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengingatkan pasokan BBM masih aman dan tidak perlu mengantri karena takut kehabisan.

Nicke Widyawati mengungkapkan kenaikan harga BBM jenis Pertamax ini mengakibatkan banyak masyarakat yang takut sehingga sampai antri untuk membeli BBM.

Baca Juga: Dekranasda Bali Beri Apresiasi pada Penelitian UNHI, Putri Koster: Kain Tenun Endek Tidak Akan Punah

Seperti dilansir dari Antara pada 4 Aprill 2022, Dirut PT Pertamina tersebut mengungkapkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM karena pihaknya menjamin suplai sesuai dengan kondisi terkini.

“Tidak perlu khawatir, tidak perlu lihat orang antre lalu ikut-ikutan antre, karena masih ada (minyak),” kata Nicke yang didampingi Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Toni Harmanto.

Diharapkan, masyarakat tidak melakukan panic buying dan ikut mengantri sehingga mengakibatkan semakin banyak masyarakat yang takut karena Pertamina menjamin ketersediaan BBM yang sudah didukung oleh pemerintah.

Baca Juga: Informasi Lowongan Kerja di Kota Denpasar yang dibuka Sepanjang April 2022, Part 02

Nicke Widyawati mengungkapkan kalau jaminan yang diberikan pemerintah ini supaya mampu menekan harga-harga pokok agar tidak terlalu melambung tinggi dan tidak mengakibatkan kenaikan inflasi.

Selain pengamanan untuk pasokan BBM jenis pertalite, jaminan ini juga untuk mendukung tercapainya pasokan BBM jenis solar mengingat solar subsidi diperuntukan bagi kendaraan umum dan kendaraan pengangkut barang-barang logistic.

Sehingga dari sejak awal sebelum kenaikan harga Pertamax, Pertamina sudah menyediakan suplai BBM yang menggunakan system permintaan dari masyarakat (base on demand).

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 3 Ramadhan 1443 H atau 5 April 2022 di Wilayah Provinsi Bali

Nicke Widyawati berpendapat kalau aksi panic buying yang dilakukan oleh masyarakat hanya akan mengganggu stabilitas suplai dan mengganggu seluruh sektor yang mengakibatkan terjadinya kenaikan harga bahan pokok.

Setelah semua upaya yang dilakukan oleh pihaknya dan pihak pemilik SPBU, Nicke menilai antrean di SPBU sudah tidak separah seperti sebelumnya

Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa dilapangan sudah terlihat lebih terkontrol dan antrian sudah tidak sepadat pada bulan lalu.

Baca Juga: Penguatan Literasi Digital Pemuda di Indonesia Timur Gaet Partisipasi 25 Anak Muda Bangli

“Bisa dilihat sendiri, antrean yang terjadi pada bulan lalu ini sudah tidak ada dan sudah terurai,” ungkap Dirut PT. Pertamina Nicke Widyawati.

 “Intinya yang ingin kami sampaikan bahwa suplai dari BBM baik Bio Solar, Pertalite, Pertamax, Dexlite, Pertadex dan Pertamax turbo ini semua dalam kondisi aman,” ungkap Nicke.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah