Network
RINGTIMES BALI – Rencana kontinjensi gempa bumi dan tsunami guna persiapan penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) tahun 2022 akan segera dimutakhirkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemprov Bali.
Agus Wibowo selaku Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan BNPB menyampaikan arahannya dalam perlunya pengamanan serta antisipasi bencana karena Bali merupakan daerah yang rawan terhadap bencana seperti gempa bumi dan tsunami.
Ia menjelaskan rencana kontinjensi merupakan langkah yang konkrit yang dapat ditunjukan pada dunia internasional bahwa Kabupaten Badung siap dalam penanganan dan kesiapsiagaan bencana utamanya gempa bumi dan tsunami.
Baca Juga: Soal PTS Matematika Kelas 2 Semester 2 Terbaru Tahun 2022 Lengkap Kunci Jawaban
Pemutakhiran rencana kontinjensi ini akan dibahas dalam lokakarya yang berlangsung pada 14-18 Maret 2022.
Rencana kontinjensi yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Badung sejak tahun 2013 belum ada pemutakhiran, sementara itu Pemprov Bali sudah melakukan pemutakhiran sejak 2021 lalu namun belum juga selesai.
Teja Busana selaku Sekretaris BNPD Provinsi bali mengatakan rencana kontinjensi telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 24 Tahun 2013. Rencana kontinjensi ini menggabungkan semua kepentingan dan sumberdaya lintas sektor untuk dikerahkan pada kondisi darurat.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 134, Aktivitas Kelompok: Apa Yang Dimaksud Dengan Kriminalitas?
“Rekon provinsi salah satunya bertujuan identifikasi sumber daya provinsi untuk memberi dukungan kepada penanganan darurat bencana di lingkungan kabupaten,” kata Teja seperti dikutip dari bali.antaranews.com 17 Maret 2022.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia bersama dengan United Nations Office For Disaster Risk Reduction (UNRR) akan menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan GPDRR ke 7 pada 7 Mei 2022.
