Sejarah dan Pentingnya Pagelaran Topeng Sidakarya, Berawal dari Kutukan Brahmana Keling

- 10 Februari 2022, 13:06 WIB
Sejarah dan pentingnya Pagelaran Topeng Sidakarya, berawal dari kutukan Brahmana Keling.
Sejarah dan pentingnya Pagelaran Topeng Sidakarya, berawal dari kutukan Brahmana Keling. /Instagram.com/@thebalinesepeople

Brahmana Keling pun langsung menuju Pura Besakih karena ingin bertemu sang Raja. Ketika beliau sampai di Pura Besakih, beliau langsung disambut oleh para pengayah dan ditanyakan maksud dan tujuan dari kedatangannya. 

Baca Juga: Apakah Air di Bumi Berkurang, Kunci Jawaban IPA Kelas 7 Halaman 133 Bab 5

Brahmana Keling pun menjawab bahwa ingin bertemu dengan saudaranya, yaitu Raja Waturenggong dan juga Dahyang Nirata.

Para pengayah merasa ragu atas pernyataan dari Brahmana Keling, hingga kedatangannya pun belum berani disampaikan kepada sang Raja Waturenggong.

Namun, karena benar-benar ingin bertemu, Brahmana Keling masuk ke bagian dalam Pura Besakih tanpa dilihat orang lain. Saking lelahnya, beliau menuju pelinggih dan beristirahat sejenak. 

Baca Juga: Download Lagu Merasa Indah Tiara Andini MP3 MP4 Kualitas Terbaik dengan Sekali Klik

Tidak berselang lama, datanglah sang Raja Waturenggong dan melihat ada orang yang datang dengan pakaian lusuh. Sayang sekali, Brahmana Keling tidak diakui sebagai saudaranya sendiri karena penampilan pakaian yang compang-camping.

Raja Waturenggong pun memerintahkan prajurit untuk mengeluarkan Brahmana Keling dari lingkungan Pura Besakih secara paksa. Brahmana Keling yang tidak dianggap saudara, akhirnya meninggalkan Pura Besakih. 

Brahmana Keling akhirnya mengutuk dan mengucapkan upacara tidak akan sukses atau tan sidakarya, bumi kekeringan, dan marabahaya muncul. 

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia SMP Kelas 7 Halaman 136, Teks Hasil Observasi Kunang-Kunang

Halaman:

Editor: Rian Ade Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah