Mengenal Upacara Pelebon, Tradisi Umat Hindu Bali untuk Pemakaman Bangsawan dan Raja

- 21 Januari 2022, 16:28 WIB
Mengenal upacara Pelebon, tradisi umat Hindu Bali untuk pemakaman bangsawan dan Raja.
Mengenal upacara Pelebon, tradisi umat Hindu Bali untuk pemakaman bangsawan dan Raja. /Ni Putu Putri Muliantari/Ringtimes Bali

Keluarga mendiang lalu dibantu masyarakat untuk mempersiapkan segala bentuk kebutuhan perangkat upacara pelebon seperti bade pelebon (menara kremasi), lembu yang dibakar beserta jenazah, bebantenan (sesajian) dan sebagainya.

Untuk bade pelebon biasanya berukuran tinggi 26 meter dengan berat 6 ton. Bade pelebon ini juga umumnya memiliki tumpang sia (sembilan). Untuk ukuran patung lembu biasanya mencapai 7,5 meter.

Baca Juga: Prediksi Line Up Manchester United vs West Ham, Rebutkan Posisi 4 Besar Liga Premier Inggris

Dalam pengerjaan bade pelebon, umumnya melibatkan 50 hingga 100 orang yang dikerjakan selama kurang lebih 15 hari sejak meninggalnya mendiang.

Dalam upacara pelebon ada beberapa upacara sakral seperti upacara Nanceb, Nuasen lan negategan karya, Nginsirang layang, upacara Mendak, upacara Ngreka dan lain sebagainya.

Upacara puncak pelebon dimulai saat Bade dan Lembu beserta perlengkapan lainnya diusung beramai-ramai menuju tempat kremasi.

Baca Juga: 12 Tanaman Pembawa Sial Jika Ditanam di Depan Rumah Menurut Keyakinan Masyarakat Kuno

Karena perlengkapan upacara puncak pelebon ini sangat besar, maka biasanya pihak terkait telah melakukan pemadaman listrik di sepanjang perjalanan upacara.

Pengusungan bade dan lembu dilakukan secara estafet oleh beberapa kelompok yang terdiri dari 300 orang. Pergantian estafet ini menyimbolkan kerja sama dan peran serta masyarakat seluruh lapisan dari berbagai banjar.

Di setiap pertigaan atau perempatan jalan, bade akan diputar tiga kali. Pemutaran ini bermaksud agar roh mendiang tidak kembali ke tempat semula.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x