Seorang Ahli Klaim Bisa Temukan Pesawat MH370 dengan Teknologi WSPR

- 22 Desember 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi Seorang Ahli Klaim Bisa Temukan Pesawat MH370 dengan Teknologi WSPR
Ilustrasi Seorang Ahli Klaim Bisa Temukan Pesawat MH370 dengan Teknologi WSPR /Malaysian Reserve

Holding adalah prosedur menunggu yang dilakukan oleh pesawat di udara dengan cara berputar-putar di Holding Area yang sudah ditentukan oleh ATC (Air Traffic Controller).

Godfrey mengatakan dengan menggunakan teknologi yang bernama WSPRnet dia dapat melacak keberadaan semua pesawat yang hilang, sejak awal ia memulai hingga tahun 2009.

Insinyur itu juga mengklaim bahwa ia akan melacak pesawat MH370 ke tempat peristirahatan terakhirnya pada akhir bulan November lalu.

"Apa yang saya temukan, tanpa mencarinya, adalah bahwa MH370 memasuki pola holding trek balap sekitar pukul 19:12 UTC.”, ucap Richard Godfrey.

“Saya terkejut mengetahui bahwa MH370 tidak hanya memasuki pola holding tetapi pola holding itu berlangsung sekitar 22 menit hingga 19:34 UTC. Saat memasuki holding pattern MH370 berjarak 150 mil laut dari pantai Sumatera dan 40 mil laut dari Busur ke-2.”, tambahnya.

Godfrey juga mengatakan bahwa terdapat sejumlah teori seputar hilangnya pesawat, termasuk dugaan bahwa pilot Zaharie Ahmad Shah (pilot pesawat MH370 pada saat itu, yang berusia 53 tahun) telah sengaja melakukan pembunuhan massal atau bunuh diri. Klaim Godfrey tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dan pro-kontra.  

Baca Juga: Misteri Hilangnya Pesawat MH370 Milik Malaysia Airlines Setelah 7 Tahun, Kemungkinan Akan Segera Terungkap

Insinyur kedirgantaraan Inggris tersebut juga mengatakan bahwa jika tujuan pilot adalah membuat MH370 menghilang tanpa jejak, lalu mengapa membuang bahan bakar dengan pola holding dan mengapa tidak langsung menuju ke daerah paling terpencil di Samudra Hindia tanpa penyimpangan. 

Richard Goldfrey kemudian membahas klaim tentang Shah (pilot MH370) yang dianggap mensimulasikan suatu penerbangan yang mana ia menerbangkan pesawat ke Samudra Hindia sampai pada kondisi pesawat yang dinaikkinya kehabisan bahan bakar. 

Godfrey juga mengungkapkan hasil analisis oleh Victor Iannello dan Yves Guillaume dari data simulator Microsoft Flight yang ditemukan pada sebuah komputer penerbangan yang menunjukkan bahwa Zaharie Shah mensimulasikan satu penerbangan dari Kuala Lumpur melalui Selat Malaka ke titik kehabisan bahan bakar di Samudra Hindia selatan. 

Halaman:

Editor: Annisa Fadilla


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah