RINGTIMES BALI – Peristiwa pengancaman yang dilakukan oknum pengemudi taksi kepada penumpangnya di Bali beberapa waktu lalu menjadi perhatian Dinas Pariwisata (Dispar) setempat.
Dalam waktu dekat Dispar Provinsi Bali berencana menggelar pertemuan dengan penyedia jasa angkutan taksi yang beroperasi di kawasan wisata.
Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, pertemuan tersebut untuk memberi pembinaan terhadap penyedia jasa angkutan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para wisatawan.
"Tujuannya adalah untuk menyampaikan seperti apa seharusnya penyedia taksi memenuhi standar layanannya," ujar Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun dikutip dari Antara, Jumat 12 Januari 2024.
Upaya tersebut, lanjutnya, untuk mengantisipasi peristiwa pengancaman dan pemerasan kepada wisatawan tidak terulang kembali.
“Karena sangat berdampak terhadap citra pariwisata Bali,” tegasnya.
Menurut Tjok bagus, sopir taksi seharusnya terdaftar dan posisi kendaraan juga harus terdeteksi.
Baca Juga: Dukung Kesuksesan Pemilu, Bupati Badung Hadirkan Gedung Graha Pemilu Alaya Giri Nata
“Semua akan segera kami ajak berdiskusi karena pariwisata sangat rentan dengan isu-isu seperti ini. Dan bagi perusahaan taksi sendiri, isu seperti itu juga sangat merugikan mereka," ujarnya.
Yang tidak kalah penting adalah wisatawan harus mendapat informasi dan edukasi terkait pelayanan jasa di Bali
"Kami minta teman-teman asosiasi pariwisata agar menginformasikan kepada wisatawan yang dilayani terkait apa yang boleh dilakukan di Bali mana yang tidak. Hal yang sama itu juga diinformasikan oleh asosiasi penyewa kendaraan kepada wisatawan yang menyewa,” kata dia.
Baca Juga: IBL 2024, Bali United Basketball Gandeng Sponsor Baru
Nantinya, setelah melakukan pertemuan tersebut akan diputuskan langkah yang akan dilakukan seperti membuat buku saku atau surat panduan bagi para manajemen dan sopir taksi dalam melakukan pelayanan terhadap wisatawan.
Selain itu, Tjok Pemayun juga mengimbau kepada wisatawan yang tiba di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menggunakan jasa taksi-taksi yang resmi dan sudah terdaftar di bandara.
"Sedangkan apabila sedang berada di tempat selain bandara, gunakan layanan taksi yang terpercaya dan resmi agar bisa terdeteksi siapa sopirnya, manajemennya siapa. Jangan menggunakan yang tidak jelas," kata dia.***