Hujan Deras, Beberapa RT di Jakarta Masih Tergenang Banjir

1 Maret 2023, 06:15 WIB
Heru menantau dan memberi arahan untuk percepatan penanganan banjir di Jakarta. /Ringtimes Bali/Abdul Munim/Antara/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

RINGTIMES BALI - Hujan deras sejak Minggu, 26 Januari, hingga Selasa, 28 Januari, menyebabkan banjir di beberapa titik. Imbas merata di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Pusat.

Warga di beberapa wilayah Jakarta menganggap curah hujan deras meningkatkan volume Pintu Air Manggarai menjadi siaga tiga atau waspada.

Kemudian, pintu air lain juga siaga tiga atau waspada yakni Bendung Katulampa, Pintu Air Karet dan Pintu Air Pasar Ikan.

Sedangkan Pos Angke Hulu dan Pos Sunter Hulu Naik menjadi siaga dua. Pemantauan petugas jaga pos disertai koordinasi dengan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Baca Juga: Berkunjung ke Kawasan KIPI, Jokowi Yakin Bisa Hasilkan Produk Hijau Berkualitas

Sementara itu, BPBD DKI Jakarta mendata hingga pukul 11.00 WIB banjir terjadi di 82 RT di Jakarta.

Banjir paling tinggi mendekati dua meter, berlokasi di Jakarta Timur yakni satu RT di Kelurahan Cililitan setinggi 1,8 meter.

Kelurahan Cawang dengan 13 RT memiliki ketinggian air hingga 1,8 meter serta di Kampung Melayu dengan ketinggian air hingga 1,75 meter di 27 RT.

Keseluruhan wilayah di Jakarta Timur, banjir menggenangi 50 RT akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Sunter.

Baca Juga: Wamehan RI Tekankan Pentingnya After Sales Service dan TOT saat Pertemuan di Thales UK

Selanjutnya di Jakarta Barat ada 24 RT dengan ketinggian air bervariasi 20 cm hingga 1,2 meter yakni di Kelurahan Kembangan Utara (2RT), Kembangan Selatan (2RT).

Disusul wilayah lain yakni Joglo (1RT), Tegal Alur (4RT), Rawa Buaya (10RT), Kedaung Kaliangke (4RT), dan Duri Kosambi (1 RT).

Sementara itu, banjir juga terjadi di Jakarta Selatan akibat meluapnya Kali Pesanggrahan, Kali Ciliwung dan Kali Krukut yakni delapan RT dengan ketinggian air hingga 30-70 cm di Kelurahan Cipulir ada satu RT, Cilandak Timur (2RT), Kebon Baru (1RT) dan Rawajati (4RT).

BMKG memindai peningkatan curah hujan di beberapa titik. Sebagian di sekitar Sunter Hulu mencapai 105 milimeter (mm), diikuti Stasiun Iklim Banten mencapai 105 mm, Pompa Arcadia 100 mm, serta intensitas lebat 50-100 mm per hari di wilayah DKI Jakarta.

Baca Juga: Pelaku Penyerangan Warga di Wamena, Papua Telah Dikantongi Polri

BMKG menyatakan fenomena dinamika atmosfer ini  masih terjadi hingga Maret. Curah hujan sedang - lebat masih terjadi di berbagai wilayah DKI Jakarta. Menyusul wilayah lainnya di Indonesia. 

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, menekankan percepatan penanganan banjir di beberapa titik utama di Jakarta. 

Setelah memantau kondisi di Semanan, Kalideres, Heru menjelaskan tim siaga banjir DKI Jakarta sudah berkoordinasi jauh jauh hari sebelum curah hujan meningkat saat ini.

Penanganan lintas lembaga diakui Heru membutuhkan waktu lebih untuk mengatasi beberapa titik banjir. Diupayakan genangan banjir di semua titik terdampak,  bisa berkurang drastis 1-2 hari lagi. 

Baca Juga: Chatbot WhatsApp Permudah Kegiatan Pencatatan Status Gizi Anak Indonesia

Heru turut menjelaskan proses penanganan banjir jangka panjang yakni Sodetan Kali Ciliwung, yang masih dikebut hingga tuntas. Dan tambahan finishing  bendungan Ciawi untuk menahan banjir kiriman Bogor.

Diharapkan, Sodetan Kali Ciliwung dan Bendungan Ciawi dan satu bendungan lainnya, bisa selesai tuntas dan diresmikan segera. Ini bisa Memangkas porsi besar banjir di saat hujan lebat di masa yang akan datang. 

Curah hujan tinggi sebelumnya menyebabkan banjir besar pada 2020. Siklus 4 tahun - 5 tahun, banjir besar menerpa Jakarta.

Penanganan cepat dan solusi utuh sudah diupayakan Pemprov DKI Jakarta dengan periode jangka pendek dan jangka panjang.

Baca Juga: Az Zahra Putri Dania Meninggal Dunia, Simak Profil Lengkapnya Berikut

Beberapa titik banjir yang melanda wilayah Jakarta sejak 2020, sudah berkurang sejak 2-3 hari ini. Satu per satu masalah di titik-titik lain sudah selesai. Tidak menutup kemungkinan titik lain akan ditemukan solusinya.

Respons cepat Pemprov DKI Jakarta dan penuntasan program jangka pendek - jangka panjang, dibutuhkan dengan efisien dan dukungan dari berbagai pihak terkait, mengingat Jakarta dikelilingi provinsi Jawa Barat, dan Banten. 

Kerjasama lintas sektor dan ketepatan akurasi proyek jangka pendek dan jangka panjang menangani banjir, merupakan salah satu faktor kunci untuk menghadang banjir di masa yang akan datang.***

Cek berita lainnya dari Ringtimes Bali dengan KLIK DI SINI.

Editor: Jero Kadek Wahyu Baratha

Tags

Terkini

Terpopuler