RINGTIMES BALI- 126 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjerat pinjaman online atau pinjol dengan dugaan kerugian mencapai Rp2,3 miliar rupiah.
Motif kasus penipuan ini adalah para mahasiswa IPB diajak kerja sama investasi untuk membesarkan usaha penjualan online.
Ratusan mahasiswa yang menjadi korban itu awalnya terpengaruh oleh kakak tingkatnya untuk masuk ke grup WhatsApp proyek usaha penjualan online.
Baca Juga: Selidiki Kasus Tewasnya Sekeluarga di Kalideres, Polda Metro Bentuk Tim
Mereka diminta berinvestasi ke usaha tersebut dengan keuntungan 10 persen per bulan serta diminta untuk meminjam modal melalui pinjaman online (pinjol).
Para korban terjerat utang dengan kisaran Rp3 juta hingga Rp13 juta untuk penjualan online yang ternyata tidak menguntungkan itu.
Karena keuntungan yang didapatkan tidak sesuai dengan cicilan yang harus dibayarkan kepada pinjol.
Baca Juga: Transjakarta Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi
Salah satu korbannya, Aurelia (20), mahasiswa Fakultas Pertanian IPB mengaku terjerat pinjaman online hingga Rp 6 juta.
Dia diajak bergabung dengan grup usaha penjualan online oleh kakak tingkatnya , dengan cara melakukan order fiktif dan investasi usaha.
Dari usaha ini, Aurel dijanjikan keuntungan per bulan 10 persen dari nilai investasi sejak Agustus lalu.
Namun setelah sempat menuai keuntungan, justru usaha mereka banyak merugi.
Baca Juga: Wisatawan Tak Bisa Kunjungi Nusa Dua Selama Puncak G20, Menparekraf Rekomendasikan Desa Wisata
Korban lain dengan kerugian lebih parah adalah Sylvia Nur Aini, mahasiswi Fakultas Peternakan IPB. Ia terjerat pinjol hingga Rp 13 juta.
Kejadiannya sama persis dengan Aurel yang mendapat penawaran dari kakak tingkatnya.
“Awalnya kita dikenalin oleh kakak tingkat, untuk ikut proyek investasi dengan keuntungan menggiurkan. Terus kita tertarik,” ungkapnya dilansir dari seputarcibubur.pikiran-rakyat.com dengan judul "Ratusan Mahasiswa IPB University Jadi Korban Penipuan Pinjol Berkedok Investasi" pada 15 November 2022.
Baca Juga: Tampilkan Lima Destinasi Superprioritas Indonesia, Menparekraf Apresiasi DTE G20
Mengetahui ratusan mahasiswanya ditipu, pihak kampus IPB pun tak tinggal diam.
Rektor IPB Arif Satria menyampaikan pihak kampus telah mempelajari kasus ini dan telah mengambil empat langkah cepat untuk menangani kasus tersebut, dilansir dari ANTARA.
“Pertama, membuka posko pengaduan. Kedua, memilah-milah tipe kasus yang ada. Saat ini sedang kami petakan tipe masalahnya,” kata Arif pada Senin, 14 November 2022.
Baca Juga: Ibu Negara Iriana Terpeleset, Gibran Ungkapan Kondisinya
Kemudian yang ketiga adalah IPB mempersiapkan bantuan hukum dan yang keempat disebutkan bahwa pihaknya akan melakukan upaya peningkatan literasi keuangan untuk para mahasiswa.***