Dalam Membuat Deterjen Ramah Lingkungan, CEO Pranee Akui Tidak Keluar Biaya Sepeserpun

16 Agustus 2022, 19:10 WIB
Dalam Membuat Deterjen Ramah Lingkungan, CEO Pranee Akui Tidak Keluar Biaya Sepeserpun /Dok. INKURI/

RINGTIMES BALI – Pranee merupakan salah satu usaha binaan Inkubator Usaha Lestari (INKURA) yang berada di bawah naungan Yayasan Pratisara Bumi Lestari.

Pada acara Lestari Market Day yang merupakan fase ketiga dari program INKURI ini, berkat produk yang dibuat, Pranee berhasil menyabet juara pertama sekaligus mendapatkan uang modal.

Usaha Pranee sendiri merupakan usaha yang membuat deterjen ramah lingkungan yang diberi nama Pranee Detergen Organik.

Baca Juga: Cok Ace Minta Ada Atensi Serius dari Sektor Keuangan untuk Pengusaha Pariwisata Lokal Bali

Deterjen organik yang dibuat oleh Pranee sendiri berbahan dasar limbah organik seperti buah-buahan maupun sayuran. Hal tersebut langsung disampaikan oleh salah satu CEO Pranee Ni Gusti Putu Pamela Putri.

“Pranee Detergen Organik ini kita menggunakan limbah-limbah organik yang mudah di dapat di pasar maupun pedagang jus buah,” ungkap Pamela.

Mahasiswi berumur 19 tahun tersebut juga mengaku bahwa mereka mendapatkan limbah organik tersebut secara gratis dan bukan dari pengepul.

Baca Juga: Polsek Kuta Badung Ringkus Pelaku Pencurian Spesialis Rumah Kos

“Kita ambil limbah-limbah organik itu dari pasar atau pedagang jus buah dan itu diberikan secara gratis,” ujarnya.

“Karena kita ambil langsung dari tempat pembuangan dan tempat pembuangan tersebut sudah dibuatkan khusus, jadi tidak tercampur dengan limbah anorganik lainnya,” katanya melanjutkan.

Untuk limbah organik yang dimaksudkan adalah kulit dari buah-buahan dan kulit buah-buahan yang sering digunakan adalah mangga, pisang, jeruk, apel, pepaya, dan semangka.

Baca Juga: Eka Wiryastuti Bacakan Nota Pembelaan: Saya Murni Mengabdi dan Berusaha Terbaik untuk Daerah

Selain itu, mereka juga kerap kali mencampurnya dengan beberapa sayuran. Jika dibandingkan, mereka menggunakan 1:3. Satu untuk sayuran dan tiga untuk kulit buah.

“Kita juga masih menggunakan limbah sayuran tapi sedikit, karena saat difermentasi, bau dari sayuran tidak bagus dibandingkan buah,” ucap Gek Ela sapaan akrab Pamela.

Jadi, pada proses pembuatan deterjen ramah lingkungan tersebut, Pranee hanya mengeluarkan biaya untuk kemasan dan bahan kimia pendukung yang juga ramah lingkungan.

Baca Juga: Kapolres Buleleng Cek Kesiapan Personel Polsek Sukasada Tegaskan Perilaku Baik sebagai Polri

“Untuk pembuatannya, kita masih menggunakan sedikit bahan kimia tapi tetap yang berbahan ramah lingkungan,” ucap mahasiswi yang kini masih melakukan pendidikan di STIKOM Bali.

Perlu diketahui, usaha Pranee ini didirkan oleh tiga orang anak muda yang masih berumur 19 tahun loh!, yaitu ada Ni Gusti Putu Pamela Putri, Ni Kadek Mira Cahyani, dan Kadek Satria Putra Purnama.

Tetapi, yang lebih uniknya lagi, mereka sama-sama berasal dari SMA yang sama yaitu di SMA 3 Denpasar.

Baca Juga: Terdakwa Dewa Wiratmaja Bacakan Nota Pembelaan, Sebut Dirinya Korban

Setelah mereka lulus dari SMA, mereka berpisah satu sama lainnya, Pamela kuliah di STIKOM, Mira Cahyani kuliah di UNUD, sedangkan Satria memilih untuk langsung bekerja.

Walaupun begitu, mereka tetap saling berhubungan dan akhirnya mereka memutuskan untuk mencoba membuat bisnis dengan mengikuti program INKURI selama hampir satu tahun.***

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler