Rencana Pembuatan Proyek PLTP di Bali Masih Terdapat Kendala

11 Agustus 2022, 20:57 WIB
Ilustrasi, rencana pembuatan proyek PLTP di Bali masih terdapat kendala. /pixabay/ distelAPPArath/

RINGTIMES BALI – Terkait target zero emission tahun 2060, Pemerintah Indonesia dorong pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Selain untuk memenuhi target zero emission tahun 2060, pengembangan PLTP ini juga dilakukan untuk mengganti bahan bakar fosil atau bahan bakar yang tidak bisa diperbaharui.

Karena bahan bakar panas bumi atau PLTP merupakan jenis bahan bakar terperbaharui atau bisa digunakan terus menerus.

Selain mengurangi adanya emisi yang membuat menipisnya lapisan ozon, PLTP juga dapat digunakan terus menerus tanpa harus takut kehabisan.

Baca Juga: PLN Bali Gencarkan Kampanye Penggunaan Kendaraan Listrik EV Percepat Transisi Energi

Menurut Supremelehaq Taqwim selaku Head of Business Development Division PT. Geo Dipa Energi (Persero) yang merupakan perusahaan pengembangan PLTP, Indonesia memiliki potensi untuk menggunakan bahan bakar bumi.

Ia menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi panas bumi paling besar di dunia.

“Indonesia memiliki potensi panas bumi paling besar sedunia dengan 29 gigawatt. Hal itu karena Indonesia masuk ke dalam ring of fire,” jelasnya.

“Untuk saat ini PLTP masih kita kembangkan di pulau Jawa,” ucapnya melanjutkan.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Hentikan PLTU Tahun 2060, Sri Mulyani dan Arifin Tasrif Angkat Suara

Terkait lokasi mana saja yang berpotensi dipasangnya PLTP, wartawan Ringtimesbali.com menanyakan tentang apakah Bali memiliki potensi juga untuk dibuatkan PLTP.

Supremelehaq Taqwim menjawab bahwa Bali juga memiliki potensi adanya panas bumi dan itu berlokasi di Gunung Batur, Kec. Kintamani, Kab. Bangli.

“Di Bali juga ada potensi panas bumi dan itu terletak di Gunung Batur. Kami juga ada rencana untuk melakukan pengembangan PLTP disana,” ujarnya.

Akan tetapi, menurut pengakuannya rencana tersebut sulit untuk terealisasikan dalam waktu dekat, karena ada beberapa kendala.

Baca Juga: Kabar Mega Proyek JLS Kabupaten Badung Sempat Hilang, Prasta Ungkap Update Terbaru

“Proyek tersebut memang sudah kita rencanakan, tapi ada beberapa kendala dari adat istiadat disana. Jadi saya tidak bisa bicara lebih detail tentang masalah itu,” jelasnya.

Secara pribadi, Taqwim berharap rencana tersebut dapat terealisasikan dan Bali dapat memiliki Pembangkit Listrik mereka sendiri.

“Aku pribadi sangat berharap hal ini dapat terwujud, karena dengan begitu Bali bisa menciptakan pembangkit listrik sendiri dibandingkan sekarang yang masih “minta” dari Jawa,” ungkapnya.

“Daripada itu semua, saya berharap di tahun 2060 atau lebih cepat, Indonesia sudah bisa mengganti bahan bakar tidak dapat diperbaharui dengan bahan bakar terperbaharui,” ucapnya melanjutkan.***

 

Editor: Muhammad Khusaini

Tags

Terkini

Terpopuler