RINGTIMES BALI - Viral sebuah video menunjukkan kemarahan bule perempuan karena diganggu pedagang di Pantai Kuta, Bali.
Bule dalam video tersebut diduga murka karena diikuti oleh para pedagang asongan di sepanjang Pantai Kuta.
Ramai di sosial media, Wakil Gubernur Bali angkat bicara atas kegaduhan protes bule terhadap pedagang Pantai Kuta tersebut.
Baca Juga: Demo Mahasiswa Unud 22 April Ajak Masyarakat Bali Suarakan Keresahan
"Sudah saya dengar keluhan yang terjadi karena ada pemaksaan terhadap wisatawan dari penjual-penjual asongan disana. Itu sudah kami koordinasikan dengan Bendesa," ujar Wagub Bali, Cok Ace, Jumat, 22 April 2022.
Wagub menduga hal tersebut terjadi lantaran kondisi sosial di masyarakat.
Selama kurang lebih dua tahun masyarakat Bali dihadapkan oleh kondisi pariwisata yang sepi lantaran pandemi.
Sehingga saat ini ketika situasi mulai membaik, kejadian seperti ini rentan terjadi.
Baca Juga: RSU Negara Jembrana Luncurkan 3 Layanan Kesehatan Baru
Atas protes viral dari bule tersebut, Cok Ace mengaku akan melakukan tindakan yang lebih intensif jika dibanding penindakan yang sudah dijalani sejak sebelum pandemi.
Wakil Gubernur Bali ini juga mengimbau agar para pelaku pariwisata turut melihat sekitar, tak hanya mengamankan wilayah kerja pribadi.
"Bersama-sama di lingkungan lain ikut peduli kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan kriminal atau gangguan kepada wisatawan maupun masyarakat, kita semua mengambil posisi mengambil peluang untuk bersama memperhatikan," tuturnya.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini dan Hari Raya Paskah, Komunitas B3 Adakan Bakti Sosial di Jembrana
Untuk diketahui, pagi ini viral video bule perempuan yang marah dan mengaku merasa terganggu.
"Kuta is the worst of the people or harassing you when you walk in the beach, it's so annoying i don't want to go back to there or Bali, it is terrible, really terrible, i'm so glad i'm going home tomorrow," kata wisatawan dalam video tersebut.
Bule tersebut bahkan mengaku tak ingin kembali lagi ke Bali.***