RINGTIMES BALI – Kreatifitas dan ketekunan seorang pemuda asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, bernama I Ketut Sumayasa dalam berwirausaha patut diacungi jempol.
Pasalnya, pemuda Bali asal Desa Sembiran bisa memproduksi Virgin Coconut Oil hingga sukses mengekspor ke beberapa pasar di Eropa.
I Ketut Sumayasa menjelaskan, produk minyak kelapa murni ini terus mengalami peningkatan peminat hingga menjadi trend, terutama untuk sektor kesehatan.
“Hasil kelapa berupa Virgin Coconut Oil (CVO) dijadikan minyak balur untuk merawat kulit, lalu produksi VCO ini juga bisa diminum, dan diyakini dapat mencegah penyakit kanker, jantung, stroke, hingga mencegah kolesterol,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Bali.antaranews 15 Maret 2022.
Ia kemudian menceritakan sejarah usahanya yang berawal sejak tahun 2015 lalu. Saat itu ia memilih memproduksi Virgin Coconut Oil karena tempat tinggalnya yakni Kecamatan Tekuala adalah kawasan penghasil kelapa.
Dalam memproduksi Virgin Coconut Oil, ada beberapa tahapan produksi yang harus ia lalui. Pertama adalah tahapan pemilihan bahan baku yaitu pemilihan kelapa berkualitas.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 8 Semester 2 Halaman 110, 111, Uji Kompetensi Bab 9 Sistem Ekskresi Manusia
Tahapan kedua adalah pemrosesan buah kelapa seperti pengupasan, pencucian, dan pemarutan yang dilakukan secara manual hingga menjadi.
Tahapan selanjutnya adalah proses fermentasi secara natural selama beberapa hari. Ia menjamin produk buatannya alami dan tidak ada tambahan bahan kimia. Inilah yang membuat produk buatannya lebih unggul dari yang lainnya.
Ia menjelaskan, untuk bisa menghasilkan minyak kelapa yang murni membutuhkan waktu hingga 8 hari. Rinciannya adalah 1 hari untuk produksi dan 7 hari untuk proses penyaringan.
Dalam proses pembuatan minyak kelapa murni, 10 buah kelapa akan menghasilkan 1 liter minyak murni. Jadi, ia membuat perbandingan 1 banding sepuluh yang artinya setiap sepuluh butir kelapa akan menghasilkan 1 liter minyak kelapa murni.
Ia juga menjelaskan, bisa mengasilan 500 liter produk Virgin Coconut Oil Bali Pure setiap bulan. Bahkan tahun lalu, ia sempat memproduksi 12.000 liter per bulan karena ada permintaan dari Rusia.
Itulah gambaran usaha seorang pemuda Bali yang mampu memproduksi minyak kelapa murni yang mampu menembus pasar Eropa.***