BI Nyatakan Pemberian Layanan Terbaik Diperlukan Seiring Pemberlakuan PPLN Tanpa Karantina di Bali

13 Maret 2022, 20:27 WIB
Ilustrasi. BI Nyatakan Pemberian Layanan Terbaik Diperlukan Seiring Pemberlakuan PPLN Tanpa Karantina di Bali /Pexels/aron visuals

RINGTIMES BALI – Bank Indonesia (BI) melalui Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali menyatakan bahwa pemberlakuan kebijakan PPLN tanpa karantina menuju ke Pulau Dewata harus dibarengi dengan pemberian layanan terbaik.

“Kita harus melakukan hal yang lebih baik dibandingkan negara-negara lain yang juga membuka diri untuk wisman seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Sebagainya,” Kata Trisno Nugroho selaku Kepala Kantor Perwakilan BI seperti dikutip dari laman Bali.antaranews 13 Maret 2022.

Menurutnya, kenyamanan para wisatawan mancanegara harus diprioritaskan oleh para pemangku kebijakan dengan pemberian layanan prima.

Baca Juga: Download Lagu Locked Away - Adam Levine feat R City MP3 MP4, Beserta Lirik

Ia juga menegaskan bahwa simpati para wisatawan itu penting bagi citra Bali. Jadi ketika wisatawan pulang ke negaranya, mereka akan bercerita tentang kenyamanan dan keunggulan bali daripada negara lain pasca Covid-19.

Selain itu, promosi dari pemerintah pusat dalam mengenalkan Bali ke dunia internasional juga penting untuk dilakukan.

Promosi tersebut diantaranya dengan menyebut Bali sudah mengantongi sertifikat CHSE yakni Cleanliness (kebersihan), health (kesehatan, safety  (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan hidup).

Baca Juga: Latihan Soal PTS PAI Kelas 5 Semester 2 dengan Kunci Jawaban Lengkap, Pilihan Ganda Terbaru 2022

Ia berharap pemberlakuan PPLN tanpa karantina dan penerapan kebijakan Visa on Arrival (VoA) buat 23 negara akan bisa mendongkrak minat wisatawan untuk berkunjung kembali ke Bali.

Sedangkan untuk wisatawan domestik, ia menyarankan agar tidak perlu lagi syarat Rapid antigen dan Swab PCR jika sudah melakukan vaksin lengkap sampai dosis booster.

Ia juga berharap jumlah wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali bisa mencapai angka di atas 8 ribu seperti saat natal dan tahun baru.

Meski begitu, ia waspada pada dampak perang Rusia dengan Ukraina yang bisa menyebabkan ketidakpastian wisatawan dari Eropa untuk berkunjung ke Bali.*** 

Editor: Annisa Fadilla

Tags

Terkini

Terpopuler