Bima Arya Sebut Bogor Bakal Jadi Kota Berkarakter Ramah bagi Keluarga

22 Februari 2022, 14:23 WIB
Walikota Bogor Bima Arya menyebut Bogor bakal menjadi kota yang memiliki karakter. /Pikiran Rakyat Media Network

RINGTIMES BALI – Kota Bogor bersiap membuka peluang investasi secara terbuka terkait antisipasi dampak dari perpindahan Ibu Kota Baru (IKN).

Kota Bogor kini telah bersiap menghadapi dampak perubahan tersebut dengan tetap menjaga wajah kota yang memiliki karakter.

Walikota Bogor, Bima Arya dalam Klarifikasi Forum Pimred yang diselenggarakan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) mengatakan bahwa selama ini Kota Bogor merasakan dampak positif sebagai kota penyangga Jakarta.

Baca Juga: PRMN dan KNPI Jabar Lakukan Kerja Sama, Siap Ciptakan Content Creator Andal

“Tidak bisa dipungkiri, sejak dulu sebagai bagian dari daerah penyangga Ibu Kota Negara Jakarta, Kota Bogor merasakan sekali dampaknya. Bukan hanya dampak positif berupa berbagai perubahan sosial ekonomi, tetapi juga dampak negatif dari jarak Jakarta ke Kota Bogor yang tidak lebih dari 60 kilo meter,” ujarnya.

Bima Arya menjelasakan, memasuki periode kedua masa jabatannya berbagai perubahan telah dilakukan.

Perubahan-perubahan yang dilakukan tanpa meninggalkan kelokalan dari Kota Bogor serta sejarah Kota Bogor sebagai pusat pemerintahan di masa Kerajaan Sunda Pakuan Padjajaran, juga di masa kolonial sebagai Kota Peristirahatan.

Baca Juga: Temuan Fantastis 18 Kg Sabu dan 984 Ekstasi di Bali, Polresta Denpasar Ingin Hukuman Maksimal

“Berpijak dari nilai-nilai kelokalan, kesejarahan serta nilai religius ini maka Kota Bogor secara perlahan dibentuk dan ditata sebagai kota yang berkarakter. Memasuki periode kedua, saya inginkan Kota Bogor sebagai Kota Keluarga, kota yang layak, aman dan nyaman bagi keluarga,” ujar Bima Arya.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di portalbandungtimur.pikiran-rakyat.com dengan judul "Bima Arya, Berupaya Jadikan Kota Bogor Kota Berkarater Ramah Bagi Keluarga".

Untuk menjadikan Kota Bogor sebagai Kota Keluarga, maka menurut Bima Arya, langkah yang dilakukan diantaranya melakukan perubahan birokrasi.

Birokrasi bagi warga yang selama ini dirasakan rumit secara perlahan diubah menjadi mudah, seperti untuk administrasi kependudukan membuat KTP, KK serta perizinan yang lainnya.

Baca Juga: Bali United Berhasil Tekuk PSIS Semarang 1-0, Netizen Bangga Namun Kecewa dengan Hal Ini

“Selama ini perizinan banyak disalah gunakan, semisal perizinan usaha hotel dan restauran atau rumah makan yang ternyata untuk diskotik atau karaoke,” tegas Bima Arya.

“Saya pernah mendapatkan pengalaman pribadi melihat seorang anak perempuan seusiaan anak saya yang di gotong kedalam mobil karena mabuk, atau dibopong teman-temannya, juga terjadi tawuran. Kalau hanya mendatangkan mudaratnya buat apalah, kalau mendatangkan kemaslahatan sialhkan berinvestasi di Bogor, Kota Bogor ini terbuka bagi siapa saja yang akan berinvestasi,” lanjut Bima Arya.

Dikatakan Bima Arya, sejak dulu Kota Bogor merupakan kota keluarga dan kota peristirahatan. Warga Jakarta yang ingin merasakan udara sejuk dan berwisata tinggal datang ke Bogor, berwisata sekaligus menikmati udaranya dan menikmati kulinernya.

Baca Juga: 17 Platform Layanan Telemedisin Bagi Masyarakat yang Jalani Isolasi Mandiri, Bisa Diakses Kapanpun

“Karenanya sebagai Kota Ramah Keluarga, kita kembangkan Bogor dengan konsep wisata keluarga, wisata sejarah dan wisata sport. Kita berupaya untuk menjadikan tempat wisata yang aman dan nyaman bagi keluarga, kawasan batu Tulis yang banyak dikunjungi kita jadikan wisata sejarah dan kawasan Pandjajaran kita jadikan wisata sport yang menyatu dengan kawasan wisata sejarah serta kulinernya,” tambah Bima Arya.

Sementara menghadapi kepindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur menurut Bima Arya, pihaknya sudah melakukan zejumlah langkah persiapan. Diantaranya bersama dengan ITB melakukan kajian terhadap dampak sosial ekonomi.

“Selama ini dampak ekonomi dan sosial sangat dirasakan. Semisal hotel-hotel dan restauran selama ini merasakan aktivitas meeting dan seminar yang diselenggarakan oleh kementerian atau departemen, setelah IKN pindah pasti akan merasakan dampaknya, ini yang harus jadi pertimbangan,” ujar Bima Arya.

Baca Juga: WHO: Ratusan Ribu Ton Limbah Medis Akibat Pandemi Covid-19 Mengancam Masyarakat dan Lingkungan

Hal yang tidak kalah pentingnya sebagai sebuah kota berkarakte menurut Bima Arya adalah melakukan penataan kota.

“Saat ini kita lakukan penataan zonasi, seperti zonasi pemerintahan, zonasi usaha, zonasi wisata, untuk zonasi pemerintahan kita berencana memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah pinggiran yang sudah disiapkan lahan seluas tiga hektar, nantinya kawasan pemerintahan sekaran menjadi zonasi sejarah dan zonasi wisata, karena merupakan kawasan heritage,” terang Bima Arya.

Selain itu juga dilakukan penataan sistem transportasi kota dimana dilakukan peremajaan transportasi angkutan kota menjadi angkutan masal bus.

Baca Juga: Terkait Ancaman Pada Adam Deni, Jerinx Dituntut 2 Tahun Penjara

“Kita tawarkan dan berikan kebijakan pada para juragan angkutan yang semula memiliki puluhan angkot diganti menjadi bus, untuk pengadaan busnya silakan oleh pengusaha sendiri dan kita berikan subsidi  bahan bakar, dan kita atur koridornya yang hingga kini secara bertahap angkot di Kota Bogor mulai berkurang dan jalannan tidak terlalu sembrawut,” ujar Bima Arya.

Dirinya berharap Kota Bogor sebagai Kota Berkarakter dan Kota Ramah serta Layak Keluarga bisa diwujudkan pada masa dua periode dirinya menjabat sebagai Wali Kota Bogor.*** (Heriyanto Retno/portalbandungtimur.pikiran-rakyat.com)

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: Portal Bandung Timur

Tags

Terkini

Terpopuler