WHO: Ratusan Ribu Ton Limbah Medis Akibat Pandemi Covid-19 Mengancam Masyarakat dan Lingkungan

- 6 Februari 2022, 10:26 WIB
Ilustrasi WHO mengungkap bahaya limbah medis akibat Covid-19 yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan ancaman pada masyarakat.
Ilustrasi WHO mengungkap bahaya limbah medis akibat Covid-19 yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan ancaman pada masyarakat. /pikisuperstar/freepik

RINGTIMES BALI – Tumpukan limbah medis dari penanganan dan perawatan pasien Covid-19 telah memberikan beban pada sistem pengelolaan limbah kesehatan di seluruh dunia.

Menurut WHO limbah medis akibat Covid-19 dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan, serta menunjukkan kebutuhan yang mendesak akan pentingnya peningkatan praktik pengelolaan limbah.

WHO bersama PBB membeli sekitar 87 ribu ton APD (Alat Pelindung Diri) dalam rentang waktu Maret 2020 – November 2021. Sejumlah APD tersebut dikirimkan ke beberapa negara yang memerlukan kebutuhan tanggap darurat Covid-19.

Baca Juga: Download Lagu FTV Gelora Asmara dari Derby Romero MP3 MP4, Mudah dan Gratis

Berdasarkan perkiraan dan analisis awal oleh WHO secara global, APD untuk kepentingan penanganan dan perawatan pasien Covid-19 akan berakhir sebagai limbah medis.

Permasalahan mengenai limbah medis akibat Covid-19 sangat kompleks, limbah tersebut tidak hanya berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan namun sampah rumah tangga seperti masker sekali pakai juga memberikan pengaruh.

WHO melaporkan lebih dari 140 juta alat tes Covid-19 yang berpotensi menghasilkan 2.600 ton limbah tidak menular (terutama plastik) dan 731.000 liter limbah kimia yang setara dengan sepertiga kolam renang ukuran Olimpiade.

Baca Juga: Bintang Emon Pamer Foto Kekasih, Netizen: Kirain Arafah, Rantang Patah Hati

Sementara 8 miliar dosis vaksin Covid-19 yang diberikan secara global berpotensi menghasilkan 144.000 ton limbah tambahan dalam bentuk jarum suntik dan kotak pengaman.

Dugaan sementara pengelolaan limbah medis secara global yang aman dan berkelanjutan semakin berkurang atau mengalami penurunan, sejak negara-negara di dunia berkutat dengan masalah Covid-19.

Halaman:

Editor: Muhammad Khusaini

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x