Kisah Bayi Afghanistan Diangkat Tentara AS saat Terjadi Kerusuhan di Kabul

21 Agustus 2021, 19:34 WIB
Tentara AS selamatkan bayi lewat kawat berduri di tembok bandara Kabul, Afghanistan /Dok. Reuters/Omar Haidari/

RINGTIMESBALI – Beredar video vral yang memperlihatkan tentara Amerika Serikat (AS) mengangkat seorang bayi melewati dinding kawat berduri saat terjadi kerusuhan di bandara Kabul pada 20 Agustus 2021.

Bayi itu merupakan salah satu anak warga Afghanistan yang ketakutan saat Taliban mulai menguasai ibu kota.

Terlihat dalam video bayi tersebut diselamatkan dari banyaknya kerumunan hingga berhasil diangkat ke atas melewati tembok berduri.

Baca Juga: Erdogan Minta Negara Eropa Menerima Pengungsi dari Afghanistan

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa tentara AS diberitahu bahwa bayi tak dikenal itu sakit dan diminta untuk segera membantu.

"Video itu karena ada orang tua meminta tentara menjaga bayi itu karena bayinya sedang sakit," ujar John Kirby dikutip dari CNA.

"Jadi tentara AS membawanya ke rumah sakit Norwegia yang ada di bandara. Mereka merawat bayi itu dan mengembalikan anak itu ke ayahnya," lanjutnya.

Baca Juga: Indonesia Berhasil Evakuasi WNI dari Afghanistan, Sempat Ubah Rencana

Sementara dia mengatakan tidak mengetahui siapa keluarga itu, status mereka dan apakah mereka telah diterima atau tidak untuk berimigrasi ke AS dalam program khusus untuk warga Afghanistan.

Dalam video lainnya, menunjukkan tindakan tentara AS merilis beberapa foto tentara membantu anak-anak yang ingin melarikan diri dari Afghanistan.

Sedangkan di tempat lain juga memperlihatkan ada dua tentara wanita Amerika menggendong bayi di lengan mereka.

Baca Juga: Filipina Minta Bantuan Indonesia Pulangkan Warganya dari Afghanistan

Kemudian yang lain lagi menggambarkan salah satu tentara AS memberikan air kepada seorang anak kecil yang sedang kehausan.

"Inilah Amerika yang kita butuhkan," kata anggota kongres AS dan veteran militer Peter Meijer di Twitter menanggapi tentang video dan gambar yang beredar luas.***

Editor: Rani Purbaya

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler