RINGTIMES BALI – Atlet asal Afghanistan bernama Zakia Khodadadi meminta pertolongan ketika ia berusaha keluar dari Kabul untuk menjadi atlet putri pertama dari Afghanistan di Paralimpiade.
Komite Paralimpiade Afghanistan (APC) sebelumnya pada 16 Agustus 2021 telah menyatakan dua atlet asal Afghanistan batal tampil di Paralimpiade Tokyo 2020.
Hal ini menyusul kerusuhan yang diakibatkan pengambilalihan kekuasaan Taliban dari Presiden Ashraf Gani.
Baca Juga: China Siap Bersahabat dengan Taliban usai Rekontruksi Afghanistan
Kelompok Taliban telah menguasai kota-kota besar dan pada akhirnya sekarang mengendalikan pemerintahan negara.
Zakia Khodadadi mengatakan dalam pesan video dari Kabul yang diteruskan oleh Chef de Mission APC Arian Sadiqi bahwa ia merasa terpenjara dan tidak bisa berbuat banyak.
Keluarga besarnya tapi tidak mampu pergi keluar secara rasa aman untuk berlatih, berbelanja atau mengunjungi rekan dan kerabatnya.
Baca Juga: Mengenal Taliban, Sekutu yang Berubah Jadi Musuh AS di Afghanistan
"Saya memohon kepada kalian, bahwa saya seorang perempuan Afghanistan dan sebagai wakil dari perempuan Afghanistan saya meminta tolong kepada Anda," kata Khodadadi dikutip dari Reuters via Antara.
Khodadadi juga mengatakan bahwa dirinya menjadi beban tambahan bagi kerabatnya yang tidak memiliki cukup makanan bahkan untuk anak-anak mereka sendiri.