Dengan demikian pernyataan pertama G-30-S tidak tampak disampaikan oleh gerakan itu sendiri, tapi justru oleh bagian berita stasiun RRI.
Ini merupakan awal dari serangkaian panjang ketidaksesuaian antara apa yang tampak dan apa yang nyata. Satu-satunya anggota G-30-S yang namanya diumumkan dalam pernyataan pertama itu ialah Letnan Kolonel Untung.
Baca Juga: Sadis, Begini Kronologi Gugurnya Jenderal Ahmad Yani dalam Peristiwa G30S PKI
Ia menyatakan diri sebagai komandan batalyon pasukan kawal presiden yang bermaksud mencegah “kup kontra-revolusioner” oleh sebuah kelompok yang dikenal sebagai Dewan Jenderal.
Jenderal-jenderal tak bernama ini “bermaksud jahat terhadap Republik Indonesia dan Presiden Sukarno” dan berencana “mengadakan pameran kekuatan (machtsvertoon) pada hari Angkatan Bersenjata 5 Oktober.”
Bertindak menentang para perwira atasan mereka, pasukan-pasukan di dalam G-30-S tampaknya didorong oleh kesetiaan mereka yang lebih tinggi, yaitu kepada Presiden Sukarno, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata.
Baca Juga: Segera! Samsung Rilis Galaxy A72, Unggulkan 5 Kamera
Berita itu menyatakan bahwa G-30-S telah menahan “sejumlah jenderal” dan akan segera mengambil langkah lebih lanjut.
Direncanakan akan ada “tindakan-tindakan di seluruh Indonesia yang ditujukan kepada kaki tangan dan simpatisan-simpatisan Dewan Jenderal.”